PPMIMesir, Kairo- Dalam kunjungan Kemenlu PPMI ke Sakan Sufara Hidayah, Menko 2 kembali membuka kran kerja sama dalam hal bantuan beasiswa berupa asrama untuk Masisir. Kemenlu yang dipimpin langsung oleh kepala Menko 2 PPMI ini bertemu dengan kepala asrama Sufara Hidayah, Ahmad Mushtafa.
Kunjungan yang berlangsung pada hari Minggu (23/9/2019) tersebut, membincang tentang Asrama Sufara dari sisi histori dan para mahasiswa asing yang bermukim. Asrama yang pada tahun ini bakal kembali membuka pendaftaran bagi mahasiswa asing, memiliki kapasitas untuk 200 orang. Tercatat sekitar 20 mahasiswa dan 40 mahasiswi asal Indonesia terdaftar di dalam Asrama Sufara Hidayah. Ahmad Mushtafa mengungkapkan bahwa, “Yayasan (Sufara) sekarang pusatnya di zahro’ setelah sebelumnya berada di daerah Hay al-‘Asyir pada awal berdirinya di tahun 2008. Juga Yayasan mempunyai asrama putri di Hay al-‘Asyir dan asrama khusus untuk mahasiswa yang telah berkeluarga di daerah Tabbah. Pun Yayasan mempunyai apartment di Tanta yang khusus diperuntukan untuk pembelajaran al-Qur’an. Semuanya terdiri dari 4 apartemen.”
Ahmad Mushtafa pun menyampaikan kepada jajaran Kemenlu PPMI bahwa asrama yang memiliki relasi yang kuat dengan al-Azhar tersebut bakal kembali membuka pendaftaran bagi mahasiswa asing khususnya mahasiswa Indonesia. Rencananya pendaftaran tersebut bakal dibuka pada bulan September dan Oktober. Sebab sekitar 100 ruangan yang akan dibuka pada tahun ajaran baru ini masih kosong. Adapun syarat-syarat bagi mahasiswa yang ingin mendaftar ke asrama ini, beliau memaparkan ada enam poin, sebagai berikut:
- Seorang Azhari
- Diutamakan bagi yang sudah masuk kuliah
- Memiliki izin tinggal
- Surat keterengan sebagai mahasiswa al-Azhar dari kuliah maupun kelas bahasa
- Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh pihak Sufara
- Mengikuti ujian yang diadakan. Yang terdiri dari hafalan al-Qur’an dan bahasa Arab
Ahmad Mustafha menambahkan, bagi mahasiswa yang mendapat beasiswa dalam bentuk uang tunai dari luar asrama Sufara Hidayah, juga diperkenankan mendaftar. Hal tersebut tidak lepas dari hak atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa tersebut. Kendati demikian, bila terdapat pendaftar yang memiliki nilai kuliah yang sama, pihak asrama akan mengedepankan mereka yang belum menerima beasiswa.
Di samping itu, asrama Sufara tidak sekadar memberi fasilitasi tempat tinggal. Taklim dan tahsin bahasa Arab, serta keterampilan lainnya, seperti komputer dll, pelatihan keterampilan bagi yang akan pulang ke negaranya setelah juga akan diberikan bersama sertifikat yang terlisensi Azhar.
Abrar Ibrahmi yang mendampingi Mushtafa juga meberikan saran. Penanggung jawab media webiste Sufara tersebut mengusulkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan. Setelah pada tahun sebelumnya PPMI dan Sufara pernah saling bahu dalam acara MTQ. Ia mengatakan bahwa Yayasan setiap tahunnya memiliki agenda pendidikan yang mana salah satunya berupa lomba-lomba untuk mahasiswa asing. PPMI dapat memberikan usulan untuk bentuk lomba yang sekiranya tepat untuk diadakan.
Ibrahim pun turut mengundang perwakilan PPMI untuk hadir pada acara wisuda yang bakal diadakan oleh Yayasan Sufara sebagai tamu
untuk memberikan sambutan. Yang mana di dalamnya, PPMI dapat mengenalkan Indonesia kepada para mahasiswa asing yang berada di bawah naungan Yayasan Sufara. Kemenlu pun menanggapi hal ini dengan respon positif sebagai peluang untuk Masisir secara luas maupun bagi PPMI sendiri.
untuk memberikan sambutan. Yang mana di dalamnya, PPMI dapat mengenalkan Indonesia kepada para mahasiswa asing yang berada di bawah naungan Yayasan Sufara. Kemenlu pun menanggapi hal ini dengan respon positif sebagai peluang untuk Masisir secara luas maupun bagi PPMI sendiri.
Rep; Ahsan
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!
Ini kerjasama bentuknya apa ya? Kaya kunjungan doang
boleh dikonfirmasi kepada penulisnya langsung ustadz. ini nomernya, 01102302403. 🙂