Kairo (Suara PPMI Mesir) – Dewan Pengurus Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (DP-PPMI) Mesir bersama dengan para sesepuh Masisir (mahasiswa Indonesia di Mesir) mengadakan musyawarah darurat awal mengenai kondisi kriminalisme terhadap para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada Ahad (24/12) di aula Keluarga Masyarakat Sumatera Selatan (KEMASS).
Pertemuan itu dihadiri oleh 47 Masisir penting yang diundang secara khusus oleh DP-PPMI Mesir. Sebagian besar dari mereka adalah tokoh besar Masisir seperti presiden PPMI aktif Pangeran Arsyad, Dr. Luqman Hakim Al-Azhari, presiden PPMI Mesir tahun 2016-2017 Ahmad Baihaqi Maskum dan lain sebagainya yang turut menyampaikan aspirasi mereka tentang kekhawatirannya atas kejadian kriminal yang semakin merajalela di kalangan Masisir.
Sebagian besar dari para sesepuh, tokoh masyarakat dan para senior Masisir menyatakan sikap kekecewaan mereka atas respon yang lamban dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo. Mereka menganggap bahwa belum ada pernyataan sikap yang nyata dari pihak KBRI terkait dengan kondisi keamanan para warga negara Indonesia di Mesir yang semakin mengenaskan.
“Pihak KBRI sangat perlu melakukan langkah kongkrit untuk mencari perpecahan masalah, jangan menunggu sampai jatuh korban jiwa dulu. Dan juga jangan hanya membuat surat himbauan saja, ini menyangkut nyawa, ” tegas Ihsan Zainuddin, selaku penasihat DP-PPMI Mesir.
Heri Nuryahdin, selaku mantan presiden PPMI Mesir tahun 2008-2009 menekankan tentang pentingnya kerjasama seluruh pihak yang bersangkutan dalam masalah ini.
“Harus ada sinergi yang baik dari seluruh pihak kita (Masisir) dengan pemerintah. Karena keberadaan Masisir itu urusan semuanya, bukan sendiri-sendiri, ” ujarnya.
Rencananya, setelah ini pihak DP-PPMI dan para hadirin akan mengadakan beberapa pertemuan lanjutan bersama dengan pihak KBRI Kairo untuk membahas masalah-masalah keamanan yang belum menemui solusi tepat dari tahun-ketahun.
Pada musyawarah awal ini, telah terumuskan banyak poin yang masih harus dianalisa lebih dalam lagi dan beberapa himbauan darurat keamanan bagi seluruh lapisan Masisir. Himbauan-himbauan keamanan tersebut telah disepakati oleh para hadirin musyawarah dan dirangkum Suara PPMI untuk segera disampaikan kepada seluruh lapisan WNI di Mesir, khususnya bagi para Masisir universitas Al-Azhar. Adapun beberapa himbauan keamanan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan untuk selalu mengunci pintu rumah dan tralis besi setiap waktu (terutama malam).
2. Diharapkan untuk segera memasang tralis besi bagi rumah yang tidak memilikinya.
3. Diharapkan untuk tidak selalu menggunakan barang elektronik -terutama gadget- diluar rumah.
4. Kepada setiap Masisir agar selalu menjalin komunikasi baik dengan pemilik imaroh (gedung) dan para penghuninya.
5. Diharapkan untuk membuat kesepakatan bantuan bersama dengan para penghuni imaroh.
6. Diharapkan untuk sebisanya memasang CCTV (dengan seizin ketua imaroh) di depan rumah.
7. Diharapkan untuk mewaspadai jam-jam rawan kejadian (antara jam 03.00 – 06.00) terutama yang tinggal di lantai dasar.
8. Diharapkan untuk mewaspadai tempat-tempat rawan kejadian (Suq Madrosah dll).
9. Diharapkan untuk memiliki kontak Masisir yang dekat dengan daerah rumah yang bisa dihubungi dengan mudah.
10. Diharapkan untuk selalu menjaga wibawa dan mengikuti adat-istiadat kehidupan baik di Mesir, guna menjaga nama baik identitas Masisir. (tidak merokok di jalan dll).
Rep : Ikbarriyana
Red : Bana