Rentetan kegiatan Olimpiade Bahasa Arab (OBA) PPMI Mesir resmi dibuka kemarin (Sabtu, 4 November 2017) di gedung Fakultas Bahasa Arab, Universitas al-Azhar, Kairo. Hadir pada acara pembukaan, Dekan Fakultas Bahasa Arab, Prof. Dr. Abduh Ibrahim, perwakilan KBRI Kairo, Cecep Taufiqurrahman, M.A, Presiden PPMI Mesir dan Wapres, Pangeran Arsyad Ihsanulhaq, Lc. dan Fakhry Emil Habib, Lc.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden PPMI Mesir menyampaikan bahwa penguasaan terhadap Bahasa Arab merupakan kunci untuk memahami ilmu syariat. Saat penguasaan terhadap Bahasa Arab lemah, saat itulah pelajar akan tergelincir kepada pemahaman yang salah. Maka tujuan belajar agama, untuk memberikan ilmu kepada umat pun tidak akan tercapai. Dan kompetisi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penguasaan tersebut.
Ia juga berpesan, apapun yang dilakukan selama di Mesir, niatkanlah untuk belajar, terutama dalam acara OBA, baik bagi panitia maupun peserta, “Renungkanlah niat belajar yang ditulis oleh Habib Umar di kitab al-Khulashah,”
Prof. Dr. Abduh, dekan Fakultas Bahasa Arab yang juga memberi sambutan, menyampaikan rasa bangga dan bahagianya melihat para mahasiswa Indonesia tidak hanya mencukupkan diri dengan apa yang didapatkan di kuliah. “Bahkan kalian juga menempuh metode lain yang juga bertujuan untuk mendapatkan ilmu,” ujarnya.
Ia juga memuji PPMI Mesir, sebagai organisasi yang punya kepekaan tinggi dan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas para anggotanya. “Tidak berlebihan jika kami katakan bahwa para mahasiswa Indonesia merupakan mahasiswa unggul di tiap fakultas di Universitas al-Azhar,”
Acara kemudian dibuka oleh Cecep Taufiqurrahman, M.A., perwakilan KBRI, yang diwakilkan kepada Dekan Fakultas Bahasa Arab. Beberapa perlombaan pun dimulai di hari pembukaan, dan akan dilanjutkan di beberapa tempat hingga akhir November.
Ketua pelaksana OBA PPMI Mesir 2017, Nasrudin Babas Hasan berterima kasih kepada setiap panitia yang telah dan akan terus berjuang demi terlaksananya acara ini, terutama sahabat Forsema (Forum Senat Mahasiswa). Ia juga berharap agar kegiatan positif seperti ini dapat diadakan setiap tahun. Sebab melalui kegiatan seperti inilah para mahasiswa mendapatkan orientasi yang tepat bagaimana untuk menjadi ulama, khususnya tentang penguasaan Bahasa Arab, lisan dan tulisan. “Kadang saya sempat berpikir, kenapa acara seperti ini baru bisa diadakan sekarang, tidak dari dulu, saat saya masih mahasiswa baru, sehingga saya pun bisa ikut sebagai peserta. Haha,” ujar mahasiswa asal Banten ini berkelakar.
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!
Dilihat: 49