Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/wwwroot/ppmimesir.or.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Nobar Pengkhianatan G30S PKI : “Ini Tentang Komunis, Bukan Hanya PKI” ⋆ PPMI Mesir
Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250

Nobar Pengkhianatan G30S PKI : “Ini Tentang Komunis, Bukan Hanya PKI”

11
×

Nobar Pengkhianatan G30S PKI : “Ini Tentang Komunis, Bukan Hanya PKI”

Share this article
Example 468x60
PPMI Mesir bekerja sama dengan PWK PII Mesir melaksanaka acara nobar film “Pengkhianatan G30S PKI” di Aula Daha KMJ, Sabtu, 30 September 2017.
Acara yang dimulai pada pukul 17.00 waktu Kairo ini dibuka dengan pemutaran sepertiga film, yang kemudian dilanjutkan dengan pembedahan film. “Meski pemutaran film memang lama, sekitar 4 jam, namun antusiasme penonton terlihat dari masih bertahannya penonton hingga jam 11 malam, kecuali beberapa peserta wanita yang pulang demi keamanan,” ujar Zaini, salah satu

peserta.

Acara dibuka dengan sambutan dari ketua PWK PII Mesir, Rona Rohmana dan Wakil Presiden PPMI Mesir, Fakhry Emil Habib. Dalam sambutannya, Habib menyatakan bahwa yang ditekankan di dalam acara ini bukan hanya masalah pengkhianatan PKI, namun pemahaman komunis dan marxis secara umum, sebab PKI hanyalah representasi dari pemikiran antituhan komunis. “Bahkan ayahanda dari Habib Umar bin Hafiz pun dulunya merupakan korban penculikan dan pembunuhan antek-antek komunis di Yaman,” ujarnya.
Ia juga menghimbau mahasiswa untuk memantapkan keilmuan agama selama di Mesir karena memang agamalah yang mampu menjaga kedaulatan Indonesia dari paham antituhan. “Jangan sampai Negara kita menjadi seperti Uni Soviet ataupun Korea yang terpecah disebabkan paham komunis,” tambahnya.
Hadir sebagai pembedah film, Harun Syaifullah Syafa, Yahya Ibrahim, Ahsan Nur Ahmad dan Ahmad Muhakam Zain. Masing-masing pembedah memberikan pandangan mendalam terkait PKI sesuai dengan latar belakang masing-masing, terutama Muhakam yang kakeknya merupakan salah satu korban kebiadaban PKI. “Tetapi kita jangan membenci tanpa dasar,” pesannya.

Yahya Ibrahim memaparkan bahwa masalah dengan PKI tidak seharusnya berlarut-larut, selama pemahamannya telah hilang. Sebab anak-keturunan PKI tidak menanggung dosa pendahulu mereka. “Yang kita permasalahkan adalah pemahaman mereka yang memang tidak akan bisa dikompromikan dengan pemahaman beragama,” tegasnya.

Jangn lupa tinggalkan jejakmu!
Web Hosting
Example 120x600