Ppmimesir.or.id, Kairo—Kementrian Dalam Negeri PPMI menyapa beberapa rumah binaan di kalangan mahasiswa Indonesia di Mesir pada hari minggu, 14/03/2022. Kunjungan tersebut guna memperluas silaturrahmi PPMI Mesir serta mendukung perkembangan keilmuan Masisir dalam rumah binaan.
Rumah binaan khusus tahfidz menjadi objek kunjungan pertama pukul 12.30 WLK. Salah satunya rumah tahfidz Daarul Waseela (DW) yang terletak dekat dengan masjid al-Fath, Hay Asyir, Kairo. Kunjungan Kemendagri PPMI Mesir disambut oleh Ustadz Muhammad Zaid selaku Pembina dan Ustadz Kholid yang merupakan direktur utama pun kerap hadir menyambut kedatangan rombongan Kemendagri PPMI Mesir. “Lembaga DW (Daarul Waseela) sudah terdaftar sebagai salah satu lembaga pembinaan al-Quran yang diakui oleh al-Azhar,” tutur Ustadz Zaid.
Rumah binaan tahfidz kedua yang dikunjungi PPMI Mesir yaitu Maquro, yang terletak di Abbas el-Akkad. Rumah ini resmi berdiri sejak tanggal 22 Juni 2009, dan diasuh oleh Ustadz Alfan beserta jajarannya. Ustadz Alfan menuturkan bahwa Maquro berawal hanya berupa halaqoh al-Quran biasa. Namun berkembag pesat hingga menjadi Rumah Binaan yang resmi dan diakui oleh PPMI Mesir.
Selain rumah tahfidz, Kemendagri PPMI Mesir juga mengunjungi rumah binaan keilmuan yakni Rumah Lughoh pada pukul 14.00 WLK. Ustadz Hikam, Pembina Rumah Lughoh menuturkan bahwa Rumah Lughoh diresmikan tahun 2020. Bahkan dalam peresmiaannya juga dihadiri langsung oleh Kabinet PPMI Mesir.
Rumah binaan dalam bidang keilmuan lainnya juga turut dikunjungi PPMI Mesir, seperti Manhaj Ilmu dan Rumah Tamhid. Manhaj Ilmu merupakan rumah binaan yang berfokus pada diskursus kajian dan ilmu secara umum. Rumah binaan ini diasuh oleh Ustadz Agung Lc. Dpl. yang telah mengasuh setahun ini dan baru diresmikan pada tahun 2021.
Rumah Tamhid yang terletak di area Gamaliyah menjadi rumah kunjungan ke-empat. Kedatangan Kemendagri bertepatan sesudah digelarnya kajian rutin harian. “Rumah ini berdiri didorong oleh kebutuhan Masisir yang belajar kepada Syeikh Husam Ramadhan,” pungkas Ustadz Cepi selaku Ketua Rumah Tamhid.
Berdasarkan data, rumah binaan yang tersebar di kalangan Masisir terdapat lebih dari 20 jumlah. Dari jumlah tersebut terdapat rumah binaan yang sudah resmi dan tercatat maupun yang belum tercatat. Hal ini menjadi keharusan PPMI Mesir dalam menaungi pembelajar di kalangan Masisir. Namun rumah binaan sangat membantu PPMI Mesir dalam memenuhi kebutuhan belajar Masisir.
Reporter: Faradilla
