Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/wwwroot/ppmimesir.or.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Presiden PPMI Mesir Ajukan Gagasan dalam Muktamar Pendidikan Negara Arab dan Afrika ⋆ PPMI Mesir
Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250
Presiden

Presiden PPMI Mesir Ajukan Gagasan dalam Muktamar Pendidikan Negara Arab dan Afrika

5
×

Presiden PPMI Mesir Ajukan Gagasan dalam Muktamar Pendidikan Negara Arab dan Afrika

Share this article
Example 468x60

Ppmimesir.or.d, Kairo—Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Presiden PPMI Mesir Ahsanul Ulil Albab Lc, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Prof. Bambang Suryadi turut berpartisipasi dalam muktamar pendidikan yang diadakan oleh Akademi Pendidikan Thebes pimpinan Prof. Dr. Seddik Afifi di Kairo. Muktamar dan forum diskusi ini mengangkat tema “Reformasi pendidikan untuk masa depan negara-negara Arab dan Afrika” pada Jumat, 29/06/2022.

Muktamar ini banyak mengundang para pakar, spesialis, tokoh diplomatik, tokoh parlemen, serta murid dan kepala sekolah dari Sembilan negara seperti Mesir, Indonesia, Nigeria ,Pantai Gading, Guinea, Chad, Eritrea, Niger, hingga Sudan Selatan. Forum ini juga dihadiri oleh Shadia el- Gamal (Anggota Dewan Perwakilan Mesir), Mayor Jenderal Ihab el-Hermel (Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional Mesir), para Pimpinan dan Ketua Persatuan Pelajar Afrika, serta kalangan professor dari Mesir.

Ahsanul Ulil Albab selaku ketua PPMI Mesir turut menuturkan pendapatnya dalam forum tersebut. Menurutnya ada dua elemen penting untuk mencapai suatu reformasi pendidikan yaitu pandangan atau visi sebuah pendidikan serta pengayaan lingkungan pendidikan yang meliputi guru, peserta didik, serta kurikulum. Mahasiswa pascasarjana asal Makasar itu juga menekankan bahwa terdapat tantangan baru dalam dunia pendidikan yaitu kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

Ahsanul memberi contoh beberapa negara Asia seperti korea Selatan, Jepang, dan Malaysia. Pada kurun waktu 1950-an hanya 12% dari total populasi Korea Selatan yang bisa baca tulis. Keadaan itu berbalik dimana sekarang negara-negara tersebut menjadi negara maju di kawasan Asia bahkan dunia. “Hal tersebut adalah buah manis dari semangat untuk mereformasi sistem pendidikan,” ujar Presiden PPMI Mesir tersebut.

Presiden PPMI Mesir melanjutkan, “Oleh karena itu dunia pendidikan perlu bersahabat dengan teknologi serta kecerdasan buatan sebagai salah satu instrumen yang akan memajukan pendidikan kedepannya. Hal lain yang ditekankan adalah bimbingan terhadap guru dan tenaga pengajar,” pugkas mahasiswa al-Azhar tersebut.

Selain itu pandangan-pandangan lain juga datang dari para tokoh terkemuka lainnya seperti yang dikemukakan oleh Ibrahim Doumbia dari Nigeria. Ibrahim menuturkan bahwa siswa seyogyanya memiliki keterampilan dalam komunikasi, berpikir kritis, kerjasama, dan kreatifitas.

Shadia al-Gamal juga menegaskan perlunya menelaah segala perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan serta meneliti kesiapannya sebelum diangkat ke tataran legislatif di Mesir atau negara-negara Arab.

Muktamar ini diselenggarakan atas rekomendasi dari hasil konferensi yang diadakan bulan Mei lalu di Akademi Thebes. Muktamar ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperoleh rekomendasi khusus untuk mereformasi pendidikan di kawasan negara-negara Arab dan Afrika. Rekomendasi yang muncul diharapkan bisa konstruktif serta diimplementasikan secara aktual demi menghadapi tantangan yang nyata dalam dunia pendidikan di Arab dan Afrika.

Web Hosting
Example 120x600
Website