Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/wwwroot/ppmimesir.or.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Menyoal Kesenjangan Infrastruktur di Indonesia ⋆ PPMI Mesir
Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250
Artikel

Menyoal Kesenjangan Infrastruktur di Indonesia

13
×

Menyoal Kesenjangan Infrastruktur di Indonesia

Share this article
Example 468x60

Jika kita perhatikan, Indonesia saat ini semakin maju saja. Mulai dari fasilitas pendidikan, transportasi, hingga teknologi informasi dan komunikasi yang sehari-hari digunakan oleh warganya tak kalah saing dengan negara maju lainnya. Ditambah lagi dengan kabar akan dioperasikannya kereta cepat pada pertengahan 2023 mendatang, jarak antar Jakarta-Bandung dapat ditempuh hanya dalam waktu setengah jam.


Pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang masif ini tak lepas dari ambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045. Sebagai salah satu negara berpenduduk terbanyak di dunia serta pemilik sumber daya alam yang melimpah, tentunya dua faktor tersebut sudah menjadi modal yang cukup untuk mewujudkan ambisi ini. Akan tetapi, sayangnya kemajuan-kemajuan tersebut hingga kini hanya dirasakan oleh beberapa wilayah saja, khususnya Pulau Jawa. Sedangkan pulau-pulau lainnya, masih belum merasakan kemajuan negara ini. Lantas, apa yang menyebabkan terjadinya hal tersebut?
Selain menjadi salah satu negara berpenduduk terbanyak di dunia, Indonesia juga termasuk salah satu negara terluas di dunia. Total luas negara Indonesia mencapai 5.193.250 km^2 mencakup daratan dan lautan. Rata-rata penduduknya menempati lima pulau terbesarnya, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Akan tetapi dari kelima pulau ini, Pulau Jawa menjadi pusat penduduk Indonesia dengan menampung setengah lebih dari total penduduk Indonesia.
Berdasar hasil sensus penduduk 2020, penduduk Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Meskipun luas geografisnya hanya sekitar 7% dari seluruh wilayah Indonesia, 151,159 juta penduduk atau 56,1% dari total penduduk di Indonesia memenuhi pulau tersebut. Sedangkan wilayah Maluku dan Papua memiliki persentase terkecil, yaitu 3,17% dari total penduduk Indonesia.
Bukan menjadi hal yang mengejutkan jika Pulau Jawa menjadi pusat penduduk Indonesia. Lihat saja perbedaannya dengan wilayah lain. Ketika di sebagian wilayah lainnya jalanan masih banyak yang bertambal bahkan belum beraspal, Pulau Jawa telah memiliki berbagai infrastruktur yang canggih. Ditambah lagi, banyaknya industri yang membuka lowongan pekerjaan menjadi salah satu alasan terjadinya urbanisasi.
Dikutip dari suara.com, Menteri PUPR Basuki Hadimuljo mengakui ada perbedaan proyek infrastruktur di Pulau Jawa dengan wilayah lain di Indonesia. Ia menuturkan bahwa penyebab perbedaan ini tak lepas dari fakta bahwa banyak infrastruktur di Pulau Jawa telah dibangun sejak pemerintahan kolonial Belanda. Sehingga tak lagi menjadi hal yang mengherankan, Pulau Jawa sudah menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi sejak dulu. Sejalan dengan Menteri PUPR, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani juga mengakui bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia masih belum merata antara Pulau Jawa dan pulau lainnya.
Di sisi lain, terdapat pula beberapa faktor penghambat pemerataan infrastruktur di Indonesia. Dilansir dari situs web Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), disebutkan bahwa penyediaan infrastruktur di Indonesia berjalan lambat karena adanya kendala di berbagai tahapan proyek. Mulai dari penyiapan hingga tahap implementasi. Lemahnya koordinasi antar pemangku kepentingan juga seringkali mengakibatkan mundurnya pengambilan keputusan. Sedangkan pada tahap penyiapan, terdapat masalah akibat lemahnya kualitas penyiapan proyek dan keterbatasan alokasi pendanaan. Selain itu, dari sisi pendanaan sering muncul masalah terkait tidak tersedianya dukungan fiskal dari pemerintah akibat ketidaksesuaian atau ketidaksepakatan atas pembagian risiko antara Pemerintah dan Badan Usaha. Selain dukungan fiskal, keterbatasan jaminan Pemerintah yang dapat diberikan kepada proyek infrastruktur juga menurunkan minat investasi di Indonesia.
Sedangkan sebagaimana yang kita ketahui, infrastruktur adalah pondasi terbentuknya negara maju. Infrastruktur memiliki peran yang sangat signifikan di berbagai sektor, khususnya dalam meningkatkan daya saing berkompetisi. Dengan demikian, selain faktor ketersediaan infrastruktur, pemerataannya ke seluruh penjuru negeri dalam hal kuantitas dan kualitas juga merupakan hal yang urgen.


Menanggulangi hal tersebut, pemerintah saat ini terus menyuarakan akan pentingnya pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan yang sangat signifikan antara pembangunan infrastruktur tahun-tahun sebelumnya dan sekarang yang jauh lebih menjangkau banyak wilayah luar Pulau Jawa. Akan tetapi meskipun begitu, pemerataan pembangunan infrastruktur ini tentu masih belum menjangkau ke seluruh pelosok negeri mengingat luasnya wilayah Indonesia dan beberapa kendala lainnya.
Akhir kata, ketersediaan dan pemerataan infrastruktur ke seluruh penjuru negeri di Indonesia akan sangat membantu dalam mendongkrak ekonomi Indonesia. Sebagaimana yang telah di sebutkan, infrastruktur adalah pondasi terbentuknya negara maju. Tersebab, dengan adanya hal tersebut akan memudahkan konektivitas antar daerah, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mewujudkan banyaknya sumber daya yang berkualitas karena kemudahan akses yang diberikan. Sehingga dengan demikian, visi Indonesia sebagai negara maju dapat teraktualisasi.

Web Hosting
Example 120x600