Sesungguhnya dengan adanya Al-Azhar, Mesir menjadi kiblat ilmu-ilmu keislaman dan rahasia seni arab, dan ilmu pengetahuan umum lainnya, sehingga Mesir menjadi negeri yang lebih kuat. Pada dasarnya Al-Azhar ini adalah institusi yang kental dengan nuansa keagamaan yang diperuntukkan bukan hanya buat masyarakat Mesir, akan tetapi buat umat islam dan seluruh umat manusia di muka dunia ini.
Al-Azhar sebagai kawah candradimuka, tempat penyemaian, pengodokan generasi penerus umat supaya mampu menyeret umat islam dunia menuju ke arah yang lebih cermerlang. Oleh karena itu, regenerasi cendekia Azhari tidak boleh tercerai-berai. Kuncinya adalah menghidupkan kembali ruang parsitipasi putra-putri Al-Azhar.
Ruang parsitipasi itu bermacam-macam bentuknya, salah satunya dengan menghadirkan budaya kepeloporan. Kita sangat berharap Mahasiswa Indonesia yang berada di Kairo ini memiliki tradisi kepeloporan yang selalu berada di barisan terdepan, avant garde, dalam menghasilkan karya-karya baru, beramar ma’ruf nahi munkar, beramal sholeh sebanyak mungkin sehingga membawa kemanfaatan atas setiap kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terkini, yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, sosial dan agama.
Kita mendengar dari mulut ke mulut, kita juga melihat pengumuman besar di Mabna Idari, Bab ar-Raisi dan bahkan di media sosial bahwa besuk Rabu, 25 Maret 2015 jam 11:00 CLT di Ruang Munaqasyah Prof.Dr. Fuad Ali Mukhaimar, Fak. Studi Ilmu-ilmu Keislaman dan Arab Putra, Universitas Al-Azhar Kairo, ada muhadarah ‘ammah Dr. Usamah as-Sayyid al-Azhari seputar “Bagaimana Menjadi Pribadi Berkarakter Azhari ?”
Mari teman-teman kita datangi acara ini, kita ambil manfaat sebanyak-banyaknya
Sumber: Facebook Senat Dirasat Islamiyah al-Azhar