ppmimesir.or.id – Dalam sambutan pada Opening dan Nadwah Forkapan (Forum Kajian Perempuan) di Auditorium Syekh Zayed, Hay Sadis, pada tanggal 5/11, Rahmat Iqbal selaku Presiden PPMI Mesir menceritakan peran Rahmah El-Yunusiyah sebagai wanita yang menginspirasi berdirinya Kuliyah Banat Universitas Al-Azhar.
Rahmah El-Yunusiyah mendirikan Pesantren Diniyah Putri Padang Panjang pada tahun 1923, dan pada tahun 1926-1927 berkeliling Sumatera demi mencari dukungan dan dana demi mendirikan Diniyah ini untuk menjadi wadah bagi perempuan dalam dunia akademik. Pada saat itu orang-orang memandang rendah perempuan, hanya boleh di dapur, perempuan hanya boleh mendidik anak.
Lalu pada tahun 1955, Grand Syekh Al-Azhar datang ke Indonesia dalam rangka HUT RI yang ke 10, atas undangan Ir. Soekarno. Grand Syekh berkunjung ke Pesantren Diniyah Putri Padang Panjang. Melihat betapa luar biasanya Pondok Pesantren ini, karena sudah bertahun-tahun Universitas Al-Azhar berdiri, belum ada kuliah khusus untuk perempuan. Akhirnya disampaikanlah aspirasi tersebut kepada para petinggi rektorat Al-Azhar dan pada akhirnya 1962 berdiri Kuliyah Banat.
Selain cerita tentang Rahmah El-Yunusia, Presiden PPMI Mesir juga menyampaikan tentang pentingnya peran perempuan dalam peradaban dunia dan menyebutkan beberapa perempuan-perempuan hebat. Ia juga mengutip salah satu syair yang masyhur tentang perempuan, “Al-Ummu Madrasatul Ula, Idza A’dadtaha A’dadta Sya’ba Toyyibul A’raq (Ibu adalah Madrasah pertama, dengan mempersiapkannya berarti anda telah mempersiapkan generasi terbaik)”.
Seminar bersama Dr. Ilham Muhammad Syaheen (Asisten Sekretaris Jendral Majma’ Buhuts al-Islamiyah, Bagian Pengembangan Dai Perempuan) ini juga turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ibrahim Shalah Al-Hud Hud (Rektor Universitas Al-Azhar 2015-2017) dan Prof. Dr. Mohammed Al-Mahrasawy (Rektor Universitas Al-Azhar 2017-2022).
Reporter: Alvira Nirma Wijayanti