Sidang Komisi Simposium Timtengka yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 25 April 2024 ini, menjadi wadah diskusi bagi para delegasi dalam memecahkan masalah-masalah pada tiap negara tempat mereka mengenyam studi. Sidang Komisi ini adalah Sidang Komisi perdana sekaligus acara pembuka dari rentetan kegiatan Simposium Kawasan Timtengka.
Presidium membagi seluruh peserta dalam beberapa ruang diskusi, diantaranya: Komisi Sosial, Komisi Hukum, dan Komisi Pemberdayaan Alumni. Pada Komisi Hukum misalnya, salah satu delegasi PPI Yaman, Syahrul mengutarakan berbagai permasalahan di negara tempat ia studi yang mana secara geologi masih dalam status Zona Merah dikarenakan perang di Yaman Utara yang masih berlanjut sampai sekarang. Hal itu menyebabkan KBRI Yaman harus dipindahkan ke Oman dan pengurusan berkas Izin Tinggal menjadi terhambat. Presidium kemudian menanggapi permasalahan tersebut agar turut didiskusikan oleh para Koordinator PPIDK Timtengka.
Tidak hanya Komisi Hukum saja, begitupun di setiap komisi lainnya. Presidium memberi kesempatan untuk menyuarakan aspirasi, kritik dan saran dari peserta sidang sebagai perwakilan mahasiswa lain di negaranya. Pada Komisi Sosial, KKMI Libya dan PPI Iran memiliki keresahan yang serupa, yaitu sulitnya mengakses layanan transaksi dalam penukaran uang dengan pihak bank setempat. KKMI Libya berharap agar PPIDK Timtengka dapat mengusulkan kepada Bank Indonesia terkait kerjasama dengan beberapa bank di Libya dan Iran, mengingat transaksi uang asing menjadi kebutuhan fundamental pelajar dan mahasiswa diaspora luar negeri.
Adapun dalam Komisi Pemberdayaan Alumni, Ahmad Dhailami Fadhil yang merupakan utusan dari PPI Maroko menyarankan pembentukan Alumni Connect yang mewadahi seluruh lulusan Timur Tengah dan Afrika agar dapat bersinergi pascalulus dari bangku perkuliahan.
Hanya saja, saran yang diutarakan Fadhil tersebut mendapat sanggahan dari Lista Nisrina yang merupakan perwakilan HPMI Yordania. Lista menyebut bahwa kini sudah ada Alumni Connect PPI Dunia yang menaungi seluruh lulusan pelajar Indonesia yang mengenyam pendidikan di luar negeri, sehingga ia memandang tidak perlu merealisasikan saran dari Fadhil tersebut. Namun, pada akhirnya usulan pembentukan Alumni Connect khusus lulusan Timur Tengah dan Afrika tersebut diterima oleh forum setelah dilakukan pemungutan suara.
Sidang Komisi ini dihadiri oleh para delegasi dari pelajar Kawasan Timur Tengah dan Afrika dengan sambutan yang disampaikan oleh Koordinator PPIDK Timtengka dan juga Ketua Panitia Simposium Kawasan Timtengka.
Reporter: Alvira Nirma Wijayanti dan Muhammad Rifqi Taqiyuddin
Editor: Wanda Muflihah