ppmimesir.or.id, Kairo- Kompetisi Ilmu Alat Masisir (KIAM) menjadi salah satu rangkaian acara dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir. Berkolaborasi dengan Keluarga Masyarakat Sumatera Selatan (KEMASS), acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai Sabtu (26/10) hingga Selasa (29/10), dan ditutup di Aula Limas, Hay Asyir.
Ketua Panitia KIAM, Wahyu Hidayatullah menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menjadi ajang refleksi dan asah keterampilan bagi Masisir tentang sejauh mana pemahaman mereka terhadap ilmu alat.
“(Dengan) mengasah kemampuan dan keterampilan melalui kompetisi KIAM, teman-teman Masisir dapat mengukur pemahaman mereka dalam ilmu alat dan melihat area mana yang masih perlu ditingkatkan. Kompetisi ini juga menjadi sarana untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dan memperdalam pemahaman,” ujarnya melalui pesan WhatsApp saat dihubungi oleh reporter website PPMI Mesir.
Lebih jauh, Wahyu menambahkan bahwa KIAM diharapkan dapat melahirkan generasi yang siap berkontribusi di masyarakat dengan kemampuan yang mumpuni dan pemahaman yang mendalam.
“Dengan pembekalan ilmu yang kuat, mereka bisa menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat,” tutupnya.
Keluar sebagai juara pertama KIAM Ahmad Aufa In’am yang berhak mendapatkan hadiah umrah gratis. Berturut-turut juara kedua dan ketiga; Muhammad Ghibran Alwi serta Akbar Fauzi yang masing-masing menggondol uang tunai senilai 200 dan 100 dolar.
Turut hadir pada momen ini Wakil Presiden PPMI Mesir Ari Pratama Syuhada dan para juri yang merupakan para tokoh Masisir yaitu: Kholilur Rohman, Lc., Efendi Septiono, Lc., Muhammad Zainin Nadzif, Lc., Dipl., dan Agung Saputro, Lc., Dipl.
Oleh : Raja Amar Jayakarta