Hari ini, Sabtu, 24 Mei 2014 seleksi masuk tahap pertama Perguruan Tinggi Timur Tengah diselenggarakan serentak di 8 kota, yaitu di Jakarta, Riau, Medan, Yogyakarta, Malang, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar. Pada tahun ini seleksi diikuti oleh sekitar 2000 peserta yang mayoritas berminat untuk mendaftarkan diri ke Universitas Al-Azhar atau sekitar 70% dari 2697 peserta yang mendaftarkan diri secara online. Baik mereka yang ke Azhar maupun ke Negara-negara lain sama-sama mengikuti seleksi tertulis dimulai pada pukul 09.00 WIB dan ujian lisan pada pukul 12.00 WIB dengan substansi soal yang sama. Materi yang diujikan meliputi Al-Qur’an, bahasa arab, syariah, syariah, dan pengetahuan ke-Islaman lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, seleksi masih berlangsung. Untuk di UIN Jakarta sendiri yang menampung 730 peserta diperkirakan baru usai pada malam hari. Namun bisa saja seleksi hingga tengah malan sebagaimana tahun 2012 yang baru usai pada pukul 23.00 WIB. Dr. Usman Shihab yang ditemui IAAI disela-sela kesibukannya mengatur jalannya seleksi mengatakan bahwa untuk di UIN Jakarta kekurangan penguji, dimana setiap penguji menghadapi sekitar 150 peserta pada sesi ujian lisan.
Terkait bobot substansi soal yang diujikan, para peserta seleksi memberikan tanggapan beragam. Solihin Fauzan, peserta dari Anyer Banten mengungkapkan bahwa soalnya terlalu sulit baginya. Adapun sahabatnya, Andika, ia mengaku dapat menjawab soal dengan baik kecuali sekitar lima soal saja yang dapat ia pahami. Sementara itu menurut Mufathirul Hamidiyah substansi soalnya lebih sulit dari yang ia bayangkan sebelumnya. Namun meskipun begitu, calon mahasiswi Azhar yang mengikuti seleksi di UIN Malang ini dapat menjawab soal dengan baik. Ia berharap dapat lulus seleksi tahap pertama ini dan mengikuti seleksi tahap kedua di Jakarta dan menyusul jejak kedua kakaknya untuk kuliah di Universitas Al-Azhar.
Komentar mengenai substansi soal juga keluar dari ketua IAAI Indonesia, Prof. Dr. M. Quraish Shihab (MQS). Menurutnya substansi soal terlalu sulit untuk kalangan calon mahasiswa sarjana. Ia berseloroh khas orang Mesir; “Haram ‘alaik, enta dzalim”, yang dimaksudkan soal tersebut mendzalimi para peserta. Menanggapi komentar MQS, Dr. Muchlis M. Hanafi yang merupakan penyusun soal menjelaskan bahwa soal tersebut sengaja disusun untuk benar-benar menyaring calon mahasiswa. Harapannya mereka yang dinyatakan lulus pada seleksi tahap pertama ini adalah yang benar-benar mampu secara akademik untuk menghadapi penguji dari Universitas Al-Azhar langsung di seleksi tahap kedua di Jakarta pada tanggal 14 Juni 2014 nanti. Sumber: waag-azhar.or.id
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!