Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/wwwroot/ppmimesir.or.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Adakan Workshop Videography, Jihad: Sosial Media Sebagai Sarana Dakwah ⋆ PPMI Mesir
Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250

Adakan Workshop Videography, Jihad: Sosial Media Sebagai Sarana Dakwah

4
×

Adakan Workshop Videography, Jihad: Sosial Media Sebagai Sarana Dakwah

Share this article
Example 468x60
Reporter: Kholifatunnisa
Suara PPMI, Kairo—Pelatihan videografi diadakan PPMI Mesir di Aula Limas Kemass, Kairo pada Sabtu dan Minggu (25-26/08). Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan skill mahasiswa Indonesia di Mesir. Surya Fajrin dan Akhmad Zaeni Arifin tampil sebagai pemateri.
Dalam menyelenggarakan program tersebut, Menteri Kordinator empat PPMI Mesir menggandeng seluruh anggotanya untuk berpartisipasi dalam mensukseskan acaranya. Meskipun mengalami berbagai kendala hingga tersisa sepuluh panitia yang bekerja, kegiatan itu dinilai sukses. Seperti kata Rama, selaku peserta. 
“Saya senang dengan program pengembangan bakat yang diadakan PPMI Mesir ini. Acaranya sukses, lancar. Saran dari saya semoga ada program lanjutan dari pelatihan ini, karena menurut saya waktunya kurang banyak. Saya berharap agar kedepannya PPMI Mesir juga mengadakan kegiatan edukatif yang tidak bisa kita dapatkan di dunia kampus,” ungkapnya.
Ketua Panitia Muhammad Ali Madani menyampaikan: “Pelatihan videografi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Indonesia di Mesir khususnya di bidang videografi. Mengingat masisir banyak yang berbakat dan berkeinginan untuk menguasai banyak hal, maka PPMI Mesir mewadahi kawan-kawan agar dapat memiliki berbagai pengetahuan tidak hanya ilmu yang berkaitan dengan dunia kuliah saja. Maka dari itu, menko empat mempersembahkan program ini. Apalagi di zaman sekarang kemampuan soft skill itu sangat diperlukan dalam banyak hal. Akan banyak manfaat jika menguasai banyak keahlian,” ujarnya.
Presiden PPMI Mesir Saeful Jihad dalam sambutannya menyatakan, program itu diadakan sebagai wadah bagi kawan-kawan masisir untuk memaksimalkan potensinya dalam bidang videografi, agar memiliki sarana dakwah yang lebih luas. 
“Peran media sosial perlu dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Oleh karenanya, kami mengadakan Workshop Videografi agar kawan-kawan dapat menguasai kemampuan di bidang itu. Masisir mempunyai peran untuk menyampaikan ilmu melalui banyak wadah. Di zaman sekarang kan bisa menebarkan manfaat misalnya dengan mengunggah video bertajuk kebaikan.” Kata Mahasiswa asal Banten itu.
Ketua IPSC Kairo Surya Fajrin sebagai pemateri di hari pertama berbagi pengetahuan tentang pengambilan video dan audio serta prakteknya. “Kemampuan masisir di bidang media dan videografi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tugas kita adalah menaikkan level kemampuan masisir dari yang biasa aja menjadi lebih berbakat,” ujarnya dalam wawancara usai menyampaikan materi. Namun pihaknya menyayangkan kurang aktifnya peserta dalam menanyakan materi atau hal lain yang belum dipahami pada program itu. 
Sementara itu Akhmad Zaeni Arifin kabinet PPMI Mesir 2017-2018 bagian PPMI Creative Media membagikan ilmunya dalam bidang editing video dan audio serta prakteknya. Ia juga mengappresiasi PPMI Mesir atas terseleggaranya program yang menurutnya sangat jarang diadakan di ranah masisir tersebut.
Sebagai sesi penutup, Safieqni Hananta juga tampil sebagai pembicara. Membagikan pengalamannya dalam dunia videografi dengan dimoderatori oleh Kholifatunnisa. Bermodal otodidak, lulusan Pondok Pesantren Gontor itu mampu mengembangkan potensinya hingga menyabet juara tiga dalam lomba film pendek yang diprakarsai oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Ia juga berpesan kepada para peserta agar senantiasa semangat berkarya. “Dengan karya, maka kau akan dihargai,” tuturnya. Selain itu, Produser film ‘Fajar di Tanah Rantau’ itu juga mengadakan kompetisi membuat script kelanjutan dari filmnya yang berjudul ‘Menanti Senja’ dengan hadiah utama 1.200 Pound Mesir. 
Untuk mendapatkan sertifikat, peserta harus mengumpulkan karyanya sebagai hasil dari kegiatan itu. Karya terbaik juga akan mendapatkan hadiah dari panitia. 

Jangn lupa tinggalkan jejakmu!
Web Hosting
Example 120x600