Ppmimesir.or.id, Kairo—Safitri Yosita Ratri, seorang mahasiswi di Australia mendapatkan beasiswa sebesar 2000 AUD atau sekitar 20 juta rupiah. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Safitri Yosita Ratri, Advokat PPI Australia, sebagai narasumber dalam agenda Kemenko 2 yang bertajuk “Let’s Talk Bincang Mahasiswa Dunia Bersama PPI Australia”. Acara tersebut dipandu oleh Rifaldho, Anggota Mentri Dalam Negeri PPMI Mesir secara live streaming di kanal Instagram PPMI Mesir pada Minggu (24/10/2021).
Mahasiswi Australia yang sedang menempuh jenjang S3 tersebut juga menyampaikan bahwa pendaftaran kuliah di Australia dapat ditempuh dengan mengakses Website kuliah yang dituju. Adapun syarat umum yang harus disiapkan untuk mendapatkan beasiswa di Australia yakni ijazah yang diterjemahkan ke bahasa Inggris, minimal nilai skor IELTS 7, dan surat rekomendasi supervisior. “Itu tiga syarat utama untuk mendapatkan beasiswa,” ujarnya.
Beasiswa dapat diperoleh dengan ketiga persyaratan tersebut tanpa adanya wawancara. Tanpa bertemu dengan pihak pemberi beasiswa. Jumlah nominal beasiswa di Australia memang terlihat besar jika dikomparasikan dengan nominal uang di Indonesia. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah biaya hidup di Australia juga terhitung sangat tinggi. “Jadi satu bulan hidup di sini itu, kurang lebih bisa menghabiskan 20 juta. Karena saya suka kopi, harga kopi di sini aja empat dolar atau sekitar 40 ribuan,” ucapnya.
Tempat tinggal yang biasanya dihuni oleh mahasiswa Indonesia di Australia relatif berbeda. Tergantung daerah yang dekat dengan kampus yang diambilnya. Menurut Advokat PPI Australia juga sebagai ibu rumah tangga, asrama yang disediakan di Australia untuk digunakan oleh mahasiswa asing relatif lebih mahal dibanding unit house sendiri.
Mahasiswa Indonesia banyak yang meneruskan pendidikannya di The University of Melbourne. Karena universitas ini termasuk universitas yang unggul dalam bidang hukum. Universitas ini terletak di Melbourne, Victoria. Selain itu di bagian Selatan Australia terdapat kampus The University of Adelaide. Kota Adelaide merupakan kota yang aman, bersih, dan ramah lingkungan.
Menurut Safitri Australia adalah negara yang menjunjung tinggi toleransi. Karena bangsa asli dan mayoritas warganya berasal dari luar Australia. Ia juga mengatakan bahwa negara ini sangat nyaman untuk melanjutkan studi, karena kita dituntut untuk mandiri, berani bicara depan orang banyak. “Kebiasaan warga Australia juga sangat maju dan bagus, seperti biasa menyapa sesama, mengantri dan menjaga kebersihan,” pesan dan kesannya.
Reporter: Nabila Barakah
Editor: Wijaya