Ppmimesir.or.id, Kairo—Kementerian Dalam Negeri PPMI Mesir membahas problematika keefektifan bermukim di Darrasah dalam acara SDC (Student Dialogue Community) yang bertajuk “Haruskah Tinggal di Darrasah” pada 17/7/2022 di Wisma Nusantara. Menariknya pengkajian fenomena tersebut dianalisa dengan argumentasi yang dipaparkan oleh panelis yang menduduki ranah strategis dan survei dari Kastrat PPMI Mesir. Kementrian Dalam Negeri berhasil memikat apresiasi dari para audien yang hadir.
Forum diskusi yang dinahkodai oleh Rifaldhoh selaku Menteri Dalam Negeri PPMI Mesir tidak sekedar penjabaran argumentasi dan referensi ilmiah. Forum ini dilengkapi dengan survei perdata yang telah dihitung dan dirapikan dalam bentuk catatan jurnal. Jurnal pendataan yang disusun oleh Kastrat (Kajian Strategis) PPMI Mesir, Ustadz Ajai dan Ustadzah Tanzil menggunakan metode non probably atau metode survei acak. Yang mana metode perdata yang dikembangkan pertama kali oleh Sir Isaac & Michael ini merupakan sistem yang cukup akurat sebagaimana cerminan keseluruhan.
Ustadz Ajai menegaskan bahwa data yang dibuat benar faktual adanya. Walau bukan seratus persen akurat, namun dari sampel yang diambil secara acak, dirasa bisa mewakilkan beberapa fakta mengenai wilayah Darrosah tersebut. Dengan sampel 258 Masisir yang berdomisili di daerah Darrosah dari keseluruhan jumlah yakni 5000 Masisir dari data KSK melalui data musaadah tahun lalu.
“Mengapa menggunakan metode ini, saya rasa data cukup akurat dan bisa mewakilkan cerminan keseluruhan daerah tersebut, sebab dari kecilnya angka itu (5,16%) didapatkan presentase hasil yang besar. Yakni 51 persen. Jika kita mengambil sampel hingga 10 persen, maka hasil presentase akan bertambah lebih besar,” jelas Ustadz Ajai dalam wawancara langsung.