Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/wwwroot/ppmimesir.or.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Menepis Stigma Kesenjangan Masisir terhadap Politik di Indonesia ⋆ PPMI Mesir
Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250
BerandaBeritaHardnews

Menepis Stigma Kesenjangan Masisir terhadap Politik di Indonesia

20
×

Menepis Stigma Kesenjangan Masisir terhadap Politik di Indonesia

Share this article
Example 468x60

ppmimesir.or.id, Kairo- Serentak dengan diadakannya  peringatan Hari Sumpah Pemuda (28/10) Angkatan Nusantara kedatangan 2023-2024, El-Ightiza mengadakan webinar via daring yang mengangkat tema Diaspora Beraksi Mengawal Demokrasi. Webinar yang dibuka dengan sambutan dari Ketua Angkatan El-Ightiza Muhammad Yazid Zaynasyakur, dilanjutkan oleh sambutan dari Presiden PPMI Mesir Razi Alif Al Faiz itu juga turut diikuti oleh mahasiswa yang menuntut ilmu di dalam negeri.

 Dalam sambutannya, Razi juga mengemukakan bahwa Masisir yang identik dengan ilmu-ilmu syariah juga memiliki perhatian yang besar terhadap politik tanah air. Diselenggarakannya webinar ini, sebagai bukti nyata kepedulian Masisir terhadap pergerakan politik yang terjadi di Indonesia.

“Dengan diadakannya webinar kali ini menandakan bahwa ternyata banyak kok mahasiswa-mahasiswa kita di Timur Tengah terkhusus di Mesir ini meskipun kita belajar dan mendalami ilmu-ilmu syariah tapi kita mempunyai kesadaran politik nasional,” tegas Razi.

Dr. Fathul Laila, S.H., M.Kn.,LL.M sebagai pemateri pertama menyampaikan revolusi etika beserta pelanggaran moral yang dilakukan oleh oknum penyandang profesi di tanah air. Dalam penjelesannya pula, Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu juga berpendapat bahwa pelanggaran etika dan kode etik yang terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena kebutuhan jasmani tidak sebanding dengan kebutuhan rohani yang berdampak pada penafsiran bahwa bahagia itu ketika kita mempunyai banyak uang atau materi.

Tak lupa Laila juga mengajak seluruh peserta untuk senantiasa menegakkan etika dalam kehidupan sehari-hari, “Mari bersatu untuk menjalankan dan menegakkan etika dimulai dari diri sendiri, bahkan seorang Atheis pun menjalankan etika” jelas Laila.

 Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum sebagai pemateri kedua sekaligus Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya menjelaskan sejarah perkembangan pergerakan mahasiswa dari masa ke masa beserta urgensitas peran mahasiswa sebagai harapan pertama bagi kemajuan bangsa.

Kesadaran akan politik tak sepatutnya liar dari perhatian mahasiswa meskipun berada jauh dari tanah air. “Ketika kita berada jauh dari rumah, jauh dari Indonesia justru disitulah kesadaran itu tumbuh” ujar Aan.

Harapan dari terlaksananya webinar ini bisa menjadi sarana pembangkit kesadaran akan politik nasional dan jembatan inovasi bagi mahasiswa untuk terus berkiprah di tanah air.

Reporter: Vesya Talitha

Web Hosting
Example 120x600