Kairo – Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir adakan Orientasi Mahasiswa Baru (Ormaba) untuk mahasiswa angkatan kedatangan 2018 Kamis (15/2) di Nasr City Sporting Club, 6th District Nasr City Cairo. Agenda Akbar yang dihadiri oleh 1.800an mahasiswa baru ini dimulai pada pukul 09. 30. Dibuka dengan pembacaan lantunan Kalam Ilahi oleh saudara Mukhlis Latasi, acara dihangatkan dengan kata-kata sambutan, yaitu dari Afkar Fathoni sebagai Ketua Panitia Ormaba, Muhammad Al Chudlori, Lc. sebagai Wakil Presiden PPMI Mesir, Ust. Ahmad sebagai perwakilan OIAA Pusat, Ust. Barra Shafwan sebagai perwakilan dari Markaz Lughah dan Ibu Ninik sebagai perwakilan dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir.
Ustadz Humaida di Podium memberi motivasi kepada seluruh mahasiswa baru
Suasana mulai riuh ketika Ustadz Humaida yang merupakan salah satu guru senior di Markaz Lughah Shaikh Zayid dipersilahkan menjadi pemateri pertama. Kemahiran Ustadz Humaida dalam menyampaikan motivasi membuat para mahasiswa baru berapi-api menerima materi. Tak jarang suara tepuk tangan menggelegar terdengar di seluruh penjuru Sporting Club di sela-sela penyampaiannya tersebut.
“Di mana kamu lima tahun mendatang, itu kamu tentukan dari detik ini!” Demikian sebaris dari ungkapan Ust. Humaida yang membekas di kalangan para mahasiswa hari itu.
Materi kedua disampaikan oleh Ibu Ninik sebagai Ketua Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kairo, beliau menyampaikan perihal keamanan dan peraturan yang harus ditaati, materi yang disampaikan cukup bisa diterima oleh para mahasiswa baru.
Suasana Ormaba PPMI Mesir Februari 2019
Acara diistirahatkan sejenak ketika adzan Dzuhur berkumandang lalu dilanjutkan dengan shalat Dzuhur dan makan siang.
Selanjutnya materi keorganisasian disampaikan langsung oleh Presiden PPMI Mesir Saeful Jihad, Lc. dan Ketua Wihdah Tengku Masyitoh Syahidah Azzahra. Diantara poin penting yang disampaikan oleh Presiden PPMI pada kesempatan tersebut adalah bahwa organisasi tidak akan pernah mengganggu akademik; karena organisator sejati pasti mengetahui cara menyeimbangkan antara akademik dan non-akademik. Acara Ormaba sendiri sejatinya akan dilaksanakan bulan Oktober 2018 lalu. Namun wacana ini ditangguhkan berhubung kedatangan mahasiswa baru ketika itu juga belum ada kepastian.
“Terlambatnya kedatangan maba tahun ini menjadi kendala utama berbagai program yang sudah diwacanakan,” ujar Sekretaris Jendral PPMI Mesir, Muhammad Najid Akhtiar, Lc. “Sebut saja Olimpiade Masisir dan Daurah Tarbiyah Mutaallimin yang awalnya ditargetkan untuk mahasiswa baru.”
Namun PPMI tidak mau menyerah begitu saja menghadapi kondisi tersebut. Meskipun pada akhirnya Daurah Tarbiyah Muta’alimin dialihkan pengalokasiannya untuk mahasiswa lama, PPMI tetap menyiapkan daurah khusus untuk para maba.
“Naif sekali seandainya kita mengira bahwa mengenal Al Azhar cukup dengan materi sehari,” sambung Najid. “Oleh karena ini sebelum memasuki Ormaba yang baru kita adakan hari ini, kita terlebih dahulu mengadakan Daurah Azhariyah, bekerjasama dengan Al Azhar. Dan ini merupakan bentuk kepedulian dan cinta kita kepada adik-adik ini, meskipun ketika itu abang-abangnya ini sedang ujian.”
Daurah Azhariyah sendiri sampai kini terhitung sudah enam kali diadakan, dan semuanya diisi oleh Masyaikh Kibar Al Azhar. Sebut saja Prof. Dr. Abdul Fatah Al Awari, Prof. Dr. Abdus Shamad Al Muhanna, Syekh Ahmad Al Maqdi, Syekh Mustafa Ridha Al Azhary dan lain-lain. Bahkan ada yang dalam satu hari diisi oleh dua guru besar.
“Maka jadilah Ormaba kali ini seperti satu rangkaian besar, yang dimulai dengan Daurah Azhariyah yang sudah berlalu enam kali, ditambah dengan hari ini, hingga kemudian akan disusul oleh MTQ dan Safari Shalawat setelahnya.”
Namun Najid juga tidak menafikan adanya kekurangan di beberapa sisi. Salah satunya batalnya kedatangan Syaikh Usamah Al Azhary dan Musthafa Athef. Keuzuran ini sendiri disebabkan oleh kondisi mendadak yang tidak mungkin dihindari, yaitu undangan dari Parlemen Mesir kepada Syaikh Usamah sebagai Penasehat Presiden berkenaan revisi perundang-undangan Mesir.
Saudara Fairus dan Kemal sebagai Ketua Angkatan Tazkeeya 2018
Selain kegiatan orientasi, pada hari yang sama juga dilangsungkan pemilihan ketua dan nama angkatan 2018. Tazkeeya yang merupakan usul dari saudara Dzakir asal Jawa Barat terpilih menjadi nama untuk angkatan ini. Terpilih pula Fairus dari Sumatra Selatan sebagai ketua angkatan dengan Kemal dari Jawa Barat sebagai wakil. Sementara dari putri terpilih Nurhidayah sebagai ketua serta Serena sebagai wakil.
“Tazkeeya, nama yang kita sematkan pada organisasi kami ini adalah bentuk kepercayaan, harapan, dan cita-cita kami berseribu delapan ratus sembilan puluh satu,” ujar Fairus dalam sambutannya sebagai ketu
a angkatan. Kita semua berharap benar-benar akan lahir dari Tazkeeya ini generasi muda yang suci baik hati, pikiran, maupun perbuatan. Bersih luar dan dalam.”
Fairus juga mengucapkan apresiasi sebesarnya kepada panitia. Dengan segala keterbatasan yang ada, ia yakin para panitia pelaksana telah berbuat maksimal untuk hari bersejarah Tazkeeya itu.
Aldi Caesar Ketua II Ormaba mengungkapkan bahwa ini adalah kepanitiaan Ormaba terpanjang dan ia mengakui bahwa banyak kekurangan dari acara ORMABA tahun ini. Namun ia meyakinkan bahwa panitia telah berjuang semaksimal mungkin agar acara ini dapat berlangsung.
Aldi berpesan kepada semua maba agar tidak ketinggalan informasi kegiatan yang disuguhkan PPMI Mesir dengan mengikuti Instagram Facebook dan Youtube PPMI Mesir. Begitu juga agar menyimpan hotline PPMI +201062615454 untuk sembarang kepentingan.
Selamat lahir Tazkeeya ! Selamat menggapai cita-cita, dan mari sama-sama melihat; di mana kita lima tahun ke depan.
Reporter: Fakhri Abdul Gaffar
foto oleh: PPMI Creative Media
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!
Dilihat: 4