Ppmimesir, Asyut- Atmosphere of Indonesia yang diadakan di Asyuth telah purna diselenggarakan. Acara tersebut mendapat apresiasi dari pihak pemerintah Provinsi Asyuth, negara Mesir. Dalam sambutannya Wakil Kebudayaan Asyuth mengungkapkan bahwa acara yang digawangi oleh pemerintah Indonesia tersebut, adalah sebuah bentuk aplikasi dari ayat al-Qur’an berkenaan dengan perintah saling mengenal antar bangsa. Lebih dari itu, beliau mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki pluralittas budaya yang akan kita saksikan dalam perhelatan ini.
Pada malam pagelaran budaya kedua negara tersebut, hadir di antaranya Muhammad Aji Surya selaku Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Mesir, Abu Nashor selaku Pensosbud KBRI Mesir, Syamsu Alam dari Atdag KBRI Kairo. Sedang dari tuan rumah Asyuth, mewakili Gubernur, Sekertaris Umum Provinsi Asyuth, Muhammad Abdul Jalil bersama Wakil Kebudayaan Asyuth, Fauziyah Abu Naja’ dan Mudir opera Asyuth, Hisyam Darwis hadir bersama sekitar 300 masyarakat Asyuth menyaksikan acara Atmosphere tersebut.
Dalam sambutannya, Muhammad Aji Surya menjelaskan di hadapan masyarakat Mesir, bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 260 juta jiwa dengan jumlah pulau 160 ribu serta suku, bahasa hingga agama yang berbeda-beda. Namun hingga saat ini Indonesia masih dalam satu-kesatuan. Selanjutnya, beliau juga menyampaikan bahwa 120 juta jiwa masyarakat Indonesia adalah muslim. yang mana keberislaman Indonesia dan Mesir memiliki kesamaan yaitu moderatisme. Hal tersebut tidak lepas dari peran mahasiswa Indonesia yang belajar di al-Azhar.
Acara yang dimulai sekitar pukul 21.00 waktu lokal Asyuth tersebut, menampilkan kesenian budaya kedua negara. Dari Indonesia, Angklung khas Jawa Barat dikomparasi dengan lagu khas Mesir oleh mahasiswa KMPJB sebagai bentuk akulturasi di bidang musik. Mahasiswa KMB menampilkan Rampak Bedug khas Banten dengan paduan gerakan silat. Serta Tari Zapin dari mahasiswa Sumatera Utara dan Rapai Geleng dari mahasiswa Aceh. Adapun dari pihak Provinsi Asyuth menampilkan Tari Ashaya yang berisi gerakan-gerakan perang ala sufi. Kemudian dilanjutkan dengan tari Tamili dan Tari Tannur yang hampir mirip dengan tari sufi asal Turki. Namun bedanya, tari Tannur memiliki warna kostum yang berwarna cerah dengan hijau, kuning dan merah.
Atmospher of Indonesia yang bakal road show di tiga kota tersebut, setelah tampil di Asyuth rencananya akan kembali hadir di kota Matruh dan Baheera.
Rep: JAZ
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!