Ppmimesir.or.id, Kairo—Dalam rangka mewujudkan sebuah wadah bagi Masisir untuk berdiskusi dan menumbuhkan nilai-nilai intelektual dengan cara berdialeketika. Kemenko I PPMI Mesir menyelenggarakan Diskusi antar Afiliasi (DIKSI) pada Kamis (21/04/2022) di aula KH. Ahmad Dahlan PCI Muhammadiyah Mesir. Dengan mengangkat tema “Urgensi dan Relevansi Kalender Hijriah Unifikatif; Perspektif Historis dan Problem Praktis”.
Pada kajian kali ini Muhammad Fauzi Jamaluddin sebagai perwakilan dari PCI Muhammadiyah diagendakan menjadi pemateri. Dengan dimoderatori oleh Amalian Utami dan mengadirkan Hafidz Alwi sebagai pembanding, diskusi kali ini berjalan lancar dan kondusif.
Muhammad Fauzi Jamaluddin dalam makalah yang dituliskannya menjelaskan pentingnya mengangkat ulang pembahasan mengenai penetapan kalender hijriah unifikatif dan urgensitasnya bagi kita, ia menambahkan “Pernah terjadi perbedaan penetapan awal Dzulhijjah sampai 3 hari, dan kesalahan ini sangat fatal. Begitupun dalam menentukan puasa, kadang kita puasa bisa sampai 31 hari atau bahkan kurang yakni 28 hari, tergantung tempat melihat hilal,” kata Fauzi.
Diskusi berlangsung menarik. Para delegasi dari setiap forum kajian menyampai tanggapannya atas permasalahan yang pemakalah coba tawarkan di dalam forum diskusi kali itu. Di antara para panelis forum kajian yakni Lakpesdam, Mizan Study Club, Fatayat Study Club (FSC), Lembaga Bahstul Masail (LBM), Persatuan Pelajar Indonesia (PII), SAS Center, dan Persis.
Kevin Damara, Lc. Selaku wakil presiden PPMI Mesir menyampaikan pada sambutannya apresiasi bahwa acara DIKSI ini masih tetap berlangsung di bulan Ramadhan, ia menambahkan “Pada DIKSI kali ini ditampilkan pula karya-karya yang dihasilkan oleh para perwakilan lembaga kajian, agar senantiasa menjadi dorongan bagi kita semua agar tetap bisa produktif dan dapat menghasilkan karya.” Ujar Wapres PPMI Mesir.
Silakan akses dan baca makalah DIKSI dari perwakilan PCI Muhammadiah di bawah ini: