Setiap muslim pasti selalu mengharapkan ampunan Allah, bahkan seburuk-buruk pendosa pun, kalau ditanya, “Mau gak semua dosamu Allah ampuni?” Jawabannya pasti mau.
Siapa yang tidak mau badannya dibersihkan dari keringat, kotoran, bahkan bau busuk yang melekat pada dirinya, begitupun pendosa, dia selalu mengharapkan ampunan Allah Swt. Tapi sayangnya, seseorang kadang lupa untuk menutup aib, dan keburukannya sendiri, berbuat maksiat lalu diceritakan kepada kawan-kawannya dengan tanpa malu dan perasaan bersalah. Kalau seperti itu jangan harap Allah Swt. akan menutup aibmu dan mengampuni dosamu, karena kau sendirilah yang telah merobek hijab-Nya.
Kalau kita memberikan baju pada orang yang telanjang, tapi dia malah merobek dan membuangnya maka pasti kita akan kesal dan marah. Maka Allah Swt. juga akan murka kepada kita ketika Allah Swt. menutup kesalahan kita, lalu dengan santai kita membicarakannya kepada orang-orang? Jika seperti itu jangan harap Allah Swt. akan mengampuni dosa kita.
Baca juga: Menelusuri Lailatulqadar Beserta Amalannya
Apabila setiap orang tidak merasa malu untuk menceritakan dosanya, biasanya ia menjadikan maksiat sebagai perkara yang biasa, sehingga semua orang menganggap enteng berbuat dosa, maka di sanalah bahayanya.
Karena itu dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ ، وَإِنَّ مِنَ الْمَجَانَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ، فَيَقُولَ : يَا فُلَانُ، عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا. وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ
“Semua umatku diampuni kecuali orang-orang pengumbar (aib sendiri), sungguh buruk seseorang yang melakukan kesalahan dimalam hari, lalu di pagi hari setelah Allah Swt. menutup kesalahannya, dia mengatakan: Wahai Fulan, aku telah berbuat (dosa) begini dan begitu semalam tadi. Padahal Tuhannya telah menutup aibnya, sedangkan dia malah membuka hijab yang Allah Swt. berikan padanya.
Baca juga: Bersua Ramadan di Negeri Para Nabi
Cukuplah kau dan Tuhanmu yang tahu atas aibmu selama dosa itu tidak berdampak mudarat bagi orang lain. Jangan hiraukan mereka yang mengatakan kamu munafik lah, sok alim lah, karena memang begitulah seharusnya, kalau kita mengharapkan ampunan Allah Swt. Munafik adalah orang yang menyembunyikan kekufuran dalam jubah keislaman, sedangkan orang yang menyembunyikan dosanya karena malu pada Allah Swt. lalu menyesal dan bertobat maka dia bukanlah munafik.
Semoga di sepuluh terakhir Ramadan ini Allah Swt. ampuni semua dosa kita, sehingga tidaklah kita meninggalkan bulan mulia ini melainkan dengan keadaan bersih dari dosa. Amin.
Penulis: Mushollih Abdul Ghoffar
Editor: Dwi Wijaya