Ppmimesir.or.id, Kairo—Pada hari Kamis 31 Maret 2022, PPMI Mesir yang diwakili oleh Kemenko 1 mengadakan Nadwah Azhariyah 2022 di madhiyafah Syekh Ismail Shadiq al-Adawi. Nadwah Azhariyah ini merupakan sebuah agenda yang diadakan untuk memperkenalkan ilmu-ilmu dan tempat-tempat talakii kepada segenap mahasiswa Indonesia di Mesir terkhusus mahasiswa baru.
Nadwah Azhariyah yang bertempat di madhiyafah Syekh Ismail Shadiq al-Adawi ini merupakan acara pra-pembukaan. Adapun pengenalan madhiyafah (tempat ngaji), dibawakan oleh Syekh Dr. Abdullah Yahya, Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas al-Azhar Cairo, dengan menyuguhkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan madhiyafah, salah satunya adalah nama lengkap dari madhiyafah sendiri.
Momen tanya jawab ini tampak sedikit menarik, karena mahasiswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar diberi hadiah berupa kitab dari Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas al-Azhar Cairo itu. Mahasiswa pun terlihat antusias dalam menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan syekh tersebut.
Sebelum mengakhiri perkenalan, beliau menjelaskan bahwa madhiyafah mewadahi berbagai ilmu (durus ilmiyyah) untuk mahasiswa dari berbagai negara, guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam keilmuan Islam khususnya. Selanjutnya beliau menegaskan bahwa “Keilmuan Islam tersebut tentu membutuhkan maharah al-lughah atau kemahiran bahasa Arab,” ujarnya. Lalu beliau mempersilakan Syekh Dr. Abdul Mun’im Abdul Hamid untuk menyampaikan materi tentang bahasa Arab dan Ushul lughoh.
Bahasa Arab memiliki banyak manfaat, bahkan bahasa Arab merupakan dasar dari sebuah pengetahuan. “Bahasa Arab merupakan bahasa agama, dan bahasa agama lebih penting dari bahasa apapun; karena agama akan sulit untuk dipahami tanpa bahasa Arab,” kata Dosen Fakultas Bahasa Arab Universitas Cairo ini. Selain itu, bahasa Arab juga mempersatukan kita dengan bermacam penduduk dunia, ia juga sebagai pembawa cinta serta kasih sayang antar sesama dalam agama.
Beliau pun menegaskan, bukan berarti kita dilarang untuk menggunakan bahasa asal daerah kita, namun di samping itu hendaklah kita memperdalam bahasa Arab. Bagaimana kamu akan mengenal Islam sedangkan kamu tidak mengerti bahasa Arab; sedangkan nabi berbicara dengannya.
Kemudian terdapat beberapa penjelasan terkait kitab rekomendasi dalam menelaah kemampuan berbahasa Arab. Selain itu, Dosen Bahasa Arab tersebut juga mengatakan bahwa “Madhiyafah akan menyediakan kembali pelajaran ilmu-ilmu sesuai dengan tingkat atau mustawa pembelajaran dari awal tingkatannya, karena itu penting bagi pelajar untuk belajar sesuai manhaj,” sebutnya. Di samping itu beliau juga menjelaskan tentang asal usul bahasa itu sendiri terkhusus bahasa Arab dan sejarahnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kepada syekh dari pihak panitia dan perfotoan bersama di sesi akhir. Kemudian penyerahan cinderamata kepada pihak pengurus madhiyafah dari Kemenko 1 PPMI Mesir sebagai penghubung dan pelaksana kegiatan ini.
Setelah acara PPMI Mesir berterima kasih kepada pengurus madhiyafah atas kerjasamanya menjalankan acara ini. Kemudian Ustadz Amr mengatakan “Acaranya indah, bagus sekali, berkah, kami tunggu kerja sama selanjutnya, silakan ajukan lagi, minta, kami selalu siap berkhidmat utk kalian,” ucap Ustadz Amr putra Syekh Yusri, pengurus madhiyafah ini.
Acara ini dihadiri sekitar 200 Masisir berasal dari berbagai macam kekeluargaan dan juga berbagai angkatan kedatangan pada sesi pertama ini. Agenda Nadwah Azhariyah ini akan berlanjut di beberapa madhiyafah seperti madhiyafah Syekh Said Imran al-Dah dan lainnya. PPMI Mesir berencana melaksanakan pembukaanakan Nadwah Azhariyah tersebut di Bait Muhammady, Muqottom, bersama ulama besar al-Azhar lainnya. Agenda tersebut juga bertujuan untuk menghidupkan Ramadan Masisir.
Reporter: Nur Habibah
Editor: Dwi Wijaya