ppmimmesir.or.id – Kairo (3/2) Menyambut pesta demokrasi yang makin dekat, Menko 5 PPMI Mesir bersama PC GP Ansor Mesir berkolaborasi mengadakan ajang adu gagasan antar para relawan dan tim sukses (timses) pasangan calon presiden dan wakil presiden di Mesir. Dengan tagline Kampanye Dialektis; Menuju Pemilu Berintegritas, dialog akademis ini berisi beberapa sesi mulai dari penyampain visi-misi, pertanyaan moderator, hingga pertanyaan antar peserta. Acara yang diikuti 70 peserta ini sukses diselenggarakan dengan kondusif di Wisma Nusantara, Rab’ah, Kairo sejak pukul 14.00 WLK dan berakhir pada 18.00 WLK.
Acara ini dihadiri oleh Perwakilan Presiden PPMI Mesir, Asril dan PLH Ketua PC GP Ansor Mesir Muhammad Yusron Wafi. Dalam sambutannya, Asril mengatakan acara ini sangat penting dilakukan guna meningkatkan kesadaran politik mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) supaya memilih calon pemimpin yang paling sesuai untuk memajukan Indonesia. Senada dengan itu, Yusron Wafi menyebut kampaye dialektis merupakan identitas mahasiswa sebagai kaum intelektualis yang menjunjung tinggi landasan teoritis dan diskusi ilmiah. Hal ini dapat diejawantahkan secara ringkas dalam acara seperti ini.
Pada sesi pertama, peserta diskusi yang terdiri dari dua orang tiap timses diberi kesempatan menyampaikan visi-misi pasangan calon yang didukungnya. Timses 01 yang diwakili Zaenal dan Fathan menyampaikan gagasan perubahan. Bahwa apa yang terjadi di pemerintah sekarang harus dirubah dari dalam dan luar, sehingga progres kemajuan bangsa dapat dilaksanakan secara optimal. Kemudian disusul pernyataan Najmus Tsaqib dan Kevin Nicholas sebagai perwakilan 02. Mereka mengatakan bahwa sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan berbagai program yang diusung 02 agar keberlanjutan Pembangunan era Jokowi dapat terus berjalan dengan realistis. Terakhir, Rafi Erlangga dan Al-Fayyadh AR dari 03 menyatakan regulasi hukum yang baik harus diterapkan untuk menyongsong Indonesia emas. Pasangan calon yang mereka dukung secara konsisten merealisasikan gagasan itu.
Selanjutnya, pada sesi kedua yaitu pertanyaan dari moderator. Pertanyaan ini berasal dari tiga sumber, yaitu hasil debat capres-cawapres sebelumnya yang diselenggarakan KPU, Esai Pemantik dengan tema ‘Moderasi Beragama dan Masa Depan Diaspora Indonesia di Mesir’ dan pertanyaan netizen via Question Box yang sebelumnya telah disiapkan penyelenggara acara. Sesi ini berlangsung dengan lancar dan kondusif. Pertanyaan-pertanyaan dari moderator yang merupakan keresahan kita bersama dapat dijawab dengan baik oleh para peserta debat.
Sampai pada sesi ketiga, yaitu Tanya-Jawab antar peserta. Sesi ini berlangsung lumayan panas, dimana para peserta saling bertukar pendapat tentang masing-masing visi-misi pasangan calon mereka. Persoalan baik seputar tema maupun hasil debat capres-cawapres sebelumnya dibahas secara komunikatif dan substantif, sehingga memicu kinerja otak dan riuh tepuk tangan penonton.
Dari awal hingga akhir acara, seluruh peserta dan hadirin dapat menjaga kondusifitas dan keamanan kegiatan. Tidak ada narasi provokatif atau menyerang personal. Semua elemen dapat menjaga martabatnya sebagai pelajar agama yang menjunjung tinggi etika dan nilai akademis. Harapannya, acara ini dapat memberi edukasi politik bagi para Masisir sehingga pilihannya dapat membawa Indonesia lebih maju dan sejahtera.
Reporter: Thareque