Ppmimesir.or.id, Kairo—PPMI Mesir mengundang perwakilan setiap negara ASEAN untuk berkontribusi serta mengirimkan delegasinya dalam acara IFTAH dan IQBAL. Undangan tersebut disampaikan oleh Kementrian Luar Negeri pada saat program jelajah ASEAN saat berjumpa dengan Ittihad Vietnam dan Myanmar, Sabtu, (6/11/2021) di Wisma Nusantara.
Kementrian Luar Negeri juga menjabarkan program kerja yang akan dilaksanakan dengan bekerja sama beserta negara ASEAN. Asean Amity Exhibition (A2E) merupakan program yang mencakup tiga bidang: Intelektual, kebudayaan, dan olahraga.
Perwakilan Ittihad Vietnam menceritakan bahwa mahasiswa Vietnam di Mesir hanya terdapat empat orang saja, satu perempuan dan tiga laki-laki. Prosedur pendaftaran juga berbeda dari Indonesia. Untuk melanjutkan studi di al-Azhar hanya tersedia kuota 10 laki-laki dan 10 perempuan pada setiap empat tahun sekali dari kerajaan Vietnam.
Sesampainya di Mesir, mahasiswa Vietnam harus menempuh pendidikan Dirosat Khossoh sebagai penyetaraan ijazah mereka lalu dilanjutkan dengan belajar di Ma’had dan baru bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Perwakilan Ittihad Vietnam menyatakan mahasiswa Vietnam lebih dominan berbaur dengan mahasiswa Malaysia dan Kamboja. Karena banyak mahasiswa Vietnam yang menempuh pendidikan di Malaysia sehingga mereka dapat berbahasa Melayu seperti mahasiswa Malaysia.
Kamboja juga menjadi tempat berkumpulnnya mahasiswa Vietnam dalam kegiatan kemahasiswaan seperti Bimbel (Bimbingan Belajar), kepengurusan visa mereka juga meminta tolong kepada Ittihad Kamboja.
Sedangkan mahasiswa Myanmar di Mesir mencapai sekitar 49 orang, yang terdiri dari empat perempuan dan sisanya laki-laki. “Secara keseluruhan mereka tinggal di Buuts, hanya tiga orang yang di luar Buuts,” kata Yazran.
Untuk jalur penerimaan mahasiswa baru hanya melewati Kedutaan. Kedutaan mengadakan tes dan seleksi, bagi yang lolos akan menerima beasiswa dan langsung ditempat kan di Buuts. Untuk pengurusan visa, Ittihad Myanmarlebih mudah karena sedikit.
Reporter: Ardhi Nugraha