Jumat (19/12) Presiden PPMI Agususanto Chairul Anwar beserta rombongan disambut hangat oleh mahasiswa asal Aceh yang tinggal di Matareya.
Agususanto sangat bersyukur bisa silaturahim ke Matareya. “Empat tahun lalu saya sudah berazzam untuk mengunjungi tempat ini. Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana bersama kawan-kawan PPMI” Katanya di sela-sela kata sambutannya.
Mewakili tuan rumah, Suryanto Sudirman mengatakan bahwa kunjungan ini adalah yang pertama dalam sejarah PPMI, dan semoga kedepannya hubungan akan semakin terjalin erat.
Ketika ditanya tentang asal muasal sakan Matareya, Suryanto mengatakan bahwa sakan tersebut sudah ada sejak tahun 2000 lalu. Awalnya hanya rumah sewa satu flat, kemudian sekarang berkembang menjadi empat flat, dan atas seizin tuan rumah dirombak menjadi asrama dengan 13 kamar.
Sakan Matareya, masih menurut Suryanto, didirikan dengan tujuan untuk menjaga niat mahasiswa yang datang dari Aceh ke Kairo, supaya mereka rajin kuliah dan talaqqi ke masjid al-Azhar. “Kami wajibkan anggota kami kuliah setiap hari, dan untuk menjaga sisi ruhaniyah, jamaah kami wajibkan dan sebulan dua kali tahajjud bersama.” Kata mahasiswa yang sedang menulis tesis ini.
Bukan hanya kuliah dan talaqqi di al-Azhar, mahasiswa di sakan yang dekat staisun metro Matareya ini juga mengadakan pengajian kitab Riyadussalihin dan Hayatussahabah setiap Senin dan Kamis. Adapun untuk hubungan dengan warga setempat, para penghuni sakan seringkali dilatih untuk menjadi imam di masjid sekitar.
Silaturahmi yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini ditutup dengan minum kopi Aceh, dan meninjau kamar-kamar para penghuni sakan yang berjumlah 28 orang.
Sakan Matareya Sambut Hangat Kunjungan PPMI
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!