Sebuah kesyukuran kepada Allah SWT, pada hari Selasa (28/11) Sahah Indonesia bekerjasama dengan PPMI Mesir menyelenggarakan Perayaan Maulid Nabi di Gedung Salah Kamil, Universitas al-Azhar, Kairo.
Bagaikan sebuah magnet, acara yang ada karena kecintaan kepada Baginda Rasulullah ini mampu menarik 2000 pelajar Indonesia untuk berkumpul bersama mendengarkan lantunan pujian, salam dan shalawat kepada Rasulullah SAW.
Group nasyid asal Suriah, Syeikh Abdul Qodir al-Maraasyali, memandu pujian-pujian ini dengan suara yang sangat merdu dan menggugah kalbu. Qori-qori internasional asal indonesia dan belasan anggota tim hadroh Indonesia pun turut berpartisipasi hingga membuat acara ini benar-benar terasa khidmat.
Para hadirin juga diajak untuk menelaah kembali kisah manusia paling agung yang pernah berjalan di muka bumi ini, Baginda Rasululla SAW. Sirah Nabawiyah pun diperdengarkan melalui buku Simtudduror, sebuah buku karangan al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, berisikan syair-syair tentang kisah perjalanan hidup dan pujian kepada Baginda Rasulullah SAW dengan Bahasa yang indah dan penuh Makna.
Nasehat dari ulama-ulama besar al-Azhar menjadi hal yang paling ditungu-tunggu oleh para hadirin yang hampir seluruhnya adalah mahasiswa di Universitas al-Azhar, Kairo. Karena bagi mereka Nasihat para ulama al-Azhar adalah hal yang sangat berharga, dan sangat penting untuk terus menyiram hati agar tidak pernah kering dan susut dari keimanan. “iya hati itu harus terus diisi, karena keimanan kadang bertambah kadang berkurang, maka mendengarkan nasihat dari ulama itu bagai sebuah pupuk agar keimanan tumbuh subur” Ujar Zaini mahasiswa asal Kalimantan.
Diantara ulama-ulama besar yang hadir pada peringatan Maulid ini adalah Prof. Dr. Muhammad Mahmud Abu-Hasyim, Wakil Rektor Universitas al-Azhar, Prof. Dr. Jamal Faruq ad-Daqqaq al-Hasany, Dekan Fakultas Dakwah Universitas al-Azhar, Prof. Dr. Sa’d Jawisy, Ulama Besar Mesir dalam bidang Hadis, dan banyak lagi lainnya seperti yang bisa pembaca saksikan dari foto acara ini.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Universitas al-Azhar, Prof. Dr. Muhammad Mahmud Abu-Hasyim, mengatakan “Kita senang akan Rasulullah SAW. Maka sebagaimana yang Rasulullah katakan, barang siapa yang senang akan kami (Rasulullah), kami senang akan mereka, maka selamat datang dalam kecintaan akan Rasulullah SAW ini”. Syeikh Abu Hasyim Melanjutkan, bahwa dalam salah satu hadis disebutkan bahwa Rasulullah bersabda “Kapankah hari kiamat? dan apa yang telah kau persiapkan untuknya” Seorang sahabat berkata “aku tidak mempersiapkan solat yang banyak tidak pula puasa yang banyak, tidak pula haji, tetapi aku mencintai Allah dan Rasulnya”. Maka bersabdalah Rasullullah “Engkau bersama siapa yang engkau cintai”.
Sahabat pun berkata, “Tidaklah kami senang akan sesuatu setelah kesenangan kami akan datangnya Islam kecuali dengan hadis Rasulullah, “Engkau bersama orang yang engkau cintai”. “Maka kita mencintai Rasulullah, sahabat, para tabiin dan ahli bait dan kita akan di kumpulkan bersama mereka insyaallah” sambung Wakil Rektor Universitas al-Azhar ini yang sekaligus Syeikh dari tarikat al-Hasyimiyah. Seketika itu ruangan dipenuhi dengan gemuruh dan pekikan “Amin!!” dari para hadirin.
Prof. Dr. Sa’d Jawisy, Ulama Besar Mesir dalam bidang Hadis. Menyampaikan “Dalam satu hari kita membaca lebih sekali ihdina-s-sirotol mustakim. Para ulama berkata tentang makna ihdina-s-sirotol mustakim, dari makna indah yang saya baca, adalah makna yang disampaikan oleh Jabir bin Abdillah dan Ibnu Abbas dan Muhammad bin Hanafiyah, yang berkata bahwa ihdina-s-sirotol mustakim, adalah agama Allah” namun Syeikh Sa’d menambahkan bahwa Hasan RA berkata bahwa makna yang terbaik dan paling tepat dari ihdina-s-sirotol mustakim adalah Rasulullah SAW itu sendiri.
Acara malam itu disponsori langsung oleh Syeikh Syarif Hasyim al-Miqdor pemilik Sahah Indonesia, yang juga memimpin pembacaan Simtudduror pada peringatan maulid ini.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir, Helmy Fauzi pun turut menghadiri acara ini dengan didampingi oleh Atase Pendidikan KBRI, Usman Syihab.
Walau acara ini sejatinya khusus bagi pelajar Indonesia, tapi banyak pelajar manca negara lainnya ikut bergabung , karena tahu Indonesia sudah 4 tahun ke belakang mengadakan acara ini.
“Saya sudah mengikuti acara ini kali ketiga, acara ini sangat bagus.” Ujar salah seorang mahasiswa asal Thailand. Salah seorang mahasiswa asal Pakistan bernama Ahmad Abbasi juga mengungkapkan hal senada, ia memberikan selamat kepada mahasisawa Indonesia yang telah sukses menyelenggarkaan acara ini.