Ppmimesir.or.id, Kairo—Muhammad Ali sebagai Wakil Sekertaris Jendral II di PPI Malaysia mengatakan bahwa pendaftaran kuliah di Malaysia dapat ditempuh melalui jalur mandiri. Kalimat tersebut diutarakannya, ketika ia menjadi narasumber di agenda Let’s Talk! “Bincang Mahasiswa Dunia bersama PPI Malaysia” yang dinahkodai oleh Thalia Azzura sebagai Menteri Luar Negeri PPMI Mesir pada Minggu (10/10/2021) melalui live streaming Instagram PPMI Mesir.
Prosedur untuk pendaftaran kuliah di Malaysia dapat dilakukan secara online dengan mengaksesnya website melalui link eadmission.iium.edu.my untuk kuliah di IIUM (International Islamic University Malaysia). Adapun universitas lainnya yang ada di Malaysia linknya bisa disesuaikan dengan mengganti kode universitas dalam link tersebut. “Untuk kampus yang lainnya juga bisa, ketik aja eadmission.namakampus.edu.my,” kata Ali.
Setelah mengakses dengan email, kita akan diarahkan untuk mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak kampus, seperti biodata, jurusan, transkip nilai, paspor, dan biaya administrasi sekitar 100 USD. “Setelah verifikasi email kita bisa melengkapi formulir, dan pengumuman akan dikirim ke email masing-masing setelah satu bulan pendaftaran ditutup.”
Kuliah di Malaysia tidak terfokus di satu universitas, akan tetapi ia dapat terpencar di beberapa daerah. Menurut Sekjen PPI Malaysia, mayoritas mahasiswa Indonesia terdapat di bagian utara yaitu Universitas Utara Malaysia (UTM), bagian selatan tersedia Universitas Teknologi Malaysia (UTM), bagian sentral ada Universitas Putra Malaysia (UPM) dan Islamic University Malaysia (IUM).
Bahasa pengantar untuk kuliah di Malaysia adalah bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Melayu. “Untuk yang mengambil jurusan agama biasanya bahasa Arab menjadi bahasa prioritas di sana,” tutur Muhammad Ali. Kemudia ia juga mengatakan bahwa sebelum masuk kuliah ada tes kemampuan bahasa Inggris dengan minimal skor IELTS yang telah ditentukan, jika belum mencapai skor tersebut maka akan ditempatkan di English Placcement Test.
Dalam ranah kuliah, Muhammad Ali, mahasiswa di Malaysia dari Makassar itu menyatakan bahwa sistem perkuliahan di Malaysia layaknya di Indonesia, yaitu menggunakan sistem SKS (Sistem Kredit Semester), akan tetapi di Malaysia dapat memilih sendiri mata kuliah, jam Matkul, dan dosennya. Selain itu untuk melanjutkan ke semester berikutnya tidak boleh kurang dari 80% cakupan kehadiran di kuliah. Lama jenjang kuliah biasanya ditempuh selama 3,5 sampai 4 tahun. Untuk biaya kuliah pun relatif berbeda, sesuai universitas dan jurusan yang diambilnya, “Kalau saya kuliah di IIUM biaya per-semester sekitar 12 juta rupiah,” cakapnya.
Sekjen PPI Malaysia tersebut juga mngatakan bahwa beasiswa untuk jenjang S1 sangat jarang. Namun, Malaysia International Schollarship menyediakan beasiswa untuk S2 dan S3 sebesar 1500 Ringgit/bulan. Adapun persyaratannya dengan test TOEFL dengan skor yang telah ditentukan, minimal IPK 3,5 serta menulis proposal minimal 1000 kata. “Saya sendiri kuliah di IIUM tidak dengan beasiswa atau mandiri,” pungkas Muhammad Ali.
Reporter: Nabila Barakah