Ppmimesir.or.id, Kairo—Kemenko 1 PPMI Mesir menyelenggarakan acara Setama, dalam rangka mengenalkan kepustakaan dan manhaj al-Azhar bagi para Masisir pada Rabu (01/12/2021) di Griya KSW, Hay Asyir. Seminar kepustakaan ini menarik banyak Masisir untuk ikut mengetahui kepustakaan terkhusus kitab-kitab yang akan mengenalkan Masisir sebagai mahasiswa al-Azhar agar senantiasa selaras dengan manhaj al-Azhar.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Wapres PPMI Mesir, Kevin Damara, Lc. mengingatkan bahwa kita semua adalah duta perwakilan yang diharapkan oleh semua masyarakat. “Kenapa kita belajar di al-Azhar? Karena al-Azhar adalah kiblat bagi para penuntut ilmu. Maka, kita semua adalah duta bagi perwajahan al-Azhar, maka dari itu di pundak kita terdapat amanat dan tanggung jawab yang besar,” ujarnya.
Seminar kali ini mengundang dua pemateri yang mumpuni, yakni Ust. Aridho Hidayat Alif, S. Pd. I, Dipl yang akan menyampaikan dalam bidang kepustakaan dan Syekh Ahmad Nabawi Al-Azhari yang akan mengenalkan manhaj al-Azhar. Sesi pertama diampu oleh pemateri Ust. Aridho, ia menyampaikan “Saya bukan Azhari secara akademik, tetapi saya bermanhaj Azhari. Maka sangat disayangkan apabila telah dapat kesempatan menuntut ilmu di al-Azhar tetapi tidak bermanhaj Azhari, dan tidak belajar dari para masyayikh yang Azhari,” pungkasnya.
Ia melanjutkan penjabarannya bahwa seorang pelajar setidaknya memiliki empat komponen ilmu, di antaranya adalah kitab shihah yakni kitab-kitab yang sehat, selamat dan bertahqiq. Kitab-kitab yang bagus dan selamat dari berbagai macam penyelewengan. Tak lupa, ia menyarankan kepada semua mahasiswa untuk memiliki perpustakaan pribadi.
Pada sesi kedua, Syekh Ahmad Nabawi Anggota Dewan Fakultas Universitas al-Azhar menyampaikan bahwa “Manhaj Azhar tidak terbatas hanya ada di Universitas al-Azhar, melainkan nama tersebut dinisbatkan kepada al-Azhar karena pemikiran mengenai asas-asas dalam manhaj tersebut lahir di al-Azhar dan kemudian menjadi terkenal dengan dinisbatkan kepada al-Azhar,” tuturnya.
Kemudian Syekh Ahmad Nabawi melanjutkan semua yang berpegang empat mazhab fikih, berpegang kepada akidah Asy’ari dan Maturidi, dan berpegang dengan tasawuf para sufi, maka mereka memakai manhaj al-Azhar, seperti yang dipakai di Sudan dan Yaman.
Seminar dilanjutkan dengan rihlah maktabah yang dipimpin oleh Ust. Aridho Hidayat. Peserta diajak berkeliling mengunjungi perpustakaan yang terdapat di daerah sekitar Masjid al-Azhar, guna mengenalkan kepustakaan dan karya-karya ulama terdahulu maupun kontemporer.
Reporter: Rafa Pebrianti Sufi