Lingkungan belajar merupakan suatu bagian yang paling penting dalam proses pendidikan, bahkan para ulama menyebutnya sebagai salah satu dari 5 rukun ilmu. Melihat urgensitas lingkungan belajar di tengah kompleksnya kehidupan di Mesir ini, hadirnya Rumah-rumah binaan ini merupakan solusi yang cukup baik dan efektif dalam merealisasikan lingkungan belajar tersebut.
Ditambah lagi dengan kian meningkatnya kuantitas mahasiswa Indonesia di Mesir ini tiap tahunnya, Alhamdulillah di samping itu juga, bertambahnya jumlah Rumah-rumah binaan yang ada di Mesir ini pun menjadi angin segar dan solusi lainnya dalam mewadahi kawan-kawan kita disini.
Pada hari Jumat, 17 Maret 2023 kemarin, PPMI Mesir menyelenggarkan acara “Silaturrahmi Akbar & Pembentukan Forum Rumah Binaan” bertempat di Markaz Ushuluddin. Acara ini dihadiri oleh para ketua 12 rumah binaan atau yang mewakili, sebagai jawaban dan aspirasi dari rumah-rumah binaan agar mendapat perhatian lebih, pemberdayaan, serta publikasi kepada khalayak masisir secara luas. Acara ini juga turut dihadiri Egypt Student Information (ESI) sebagai platform yang menghimpun serta mempublikasikan informasi-informasi seputar keilmuan dan talaqqi kepada masisir.
Acara ini dimulai dengan perkenalan setiap rumah binaan mulai dari deskripsi dan sejarah singkat pembentukannya, begitu juga perkenalan singkat dari PPMI lebih khususnya Kementerian Pengembangan Spiritual Kemenko 1 yang bertanggung jawab dalam acara ini. Diantara rumah-rumah binaan tersebut, ada yang didirikan semenjak 2002 yaitu Fasqot (Fastabiqul Khoirot) yang pada kemudian hari ini bertransformasi menjadi Kawakibul Fushoha pada tahun 2010. Ada bahkan yang jumlah anggotanya mencapai 180 yaitu Dar El-Waseela.
Berikut nama-nama rumah binaan yang hadir pada acara ini:
1. Markaz Ushuluddin
2. Rumah Syariah
3. Kawakibul Fushoha
4. Ruwaq Indonesia
5. Rumah Tahfidz Mesir (RTM)
6. Indonesian Al-Quran Center
7. Manhaj Ilmu
8. Rumah Tamhid
9. Ruwaq Melayu
10. Rumah Hiwar
11. Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH)
12. Dar El-Waseela
“Rumah-rumah binaan ini merupakan benteng terakhir bagi masisir”, begitu ujar Ustadz Ahmad Nasihul Umam, Lc. selaku Koordinator pembina umum Rumah Syariah. Artinya ketika masisir mengalami degradasi ilmu dan moral, setidaknya rumah binaan itulah yang menjadi teladan dan benteng bagi terjaganya identitas dan integritas mahasiswa Indonesia disini.
Ada beberapa output yang dihasilkan nantinya ketika terbentuknya Forum Rumah Binaan ini, diantaranya:
1. Sebagai wadah silaturrahmi antar rumah binaan, begitu juga dengan PPMI Mesir.
2. Sebagai wadah koordinasi yang baik antar kedua belah pihak.
3. Terjalinnya kerja sama dan kolaborasi program atau acara yang melibatkan rumah binaan dan ESI. Seperti penawaran beberapa masyayikh kepada PPMI Mesir untuk mengadakan dars maupun daurah.
4. Penyusunan “Buklet Rumah Binaan” yang nantinya menjadi acuan informasi-informasi valid seputar rumah binaan yang akan dipublikasikan kepada masisir secara umum, dan mahasiswa baru terlebih khusus.
Setelah melalui berbagai rangkaian acara, akhirnya tibalah waktu dimana seluruh ketua atau perwakilan dari tiap-tiap rumah binaan menyetujui terbentuknya Forum Rumah Binaan atau disingkat dengan “FORBINA”.
Adapun pembentukan struktural badan pengurus harian Forum Rumah Binaan ini dilakukan secara voting bersama, sehingga menghasilkan nama-nama berikut beserta bagiannya, antara lain:
1. Ketua : Gilang Maulana (Rumah Syariah)
2. Wakil Ketua: Labib Ahmad (Markaz Ushul)
3. Sekjen 1: Muhammad Arsalim (RTM)
4. Sekjen II: Rifqi Amrullah (JQH)
Kemudian berlanjut dengan persemian tumpeng bersama Presiden PPMI Mesir masa bakti 2022/2023 Ustadz Auzikna Azmal Umur, Lc. beserta 4 badan pengurus terpilih pada forum ini, dan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh saudara Gilang Maulana selaku ketua forum.
Harapan dengan terbentuknya Forum ini tidak hanya berjalan satu tahun ini saja, namun tetap berlangsung walaupun telah berganti kepengurusan. Ujar salah satu ketua peserta.