Kairo- Selasa, (7/2) para ketua Ittihadat Waafidin beserta kabinet parlemen wafidin berkumpul bersama Grand Syeikh al-Azhar, Syeikh Ahmad Toyyib di Masyikhoh Azhar terkait permasalahan kemanan para tullab wafidin. Kunjungan ini adalah sesuai dengan apa yang telah dilaporkan sebelumnya oleh pihak ittihad wafiidin terhadap beliau.
Perkumpulan ini juga bersamaan dengan kunjungan Bu Menlu Indonesia ke kementrian Luar Negri Mesir dan juga Grand Syeikh. Dalam pertemuan ini, Grand Syeikh ingin menekankan permasalahan yang terjadi pada mahasiswa-mahasiswa al-Azhar akhir-akhir ini.
Ikut bersama para ketua ittihad, barisan kabinet parlemen wafidin yang terdiri dari diwan al-Syakwa, diwan al-Tsaqofi atau kebudayaan, sekertariat umum, serta perwakilan ittihadat wafidin baik itu dari Indonesia, maupun yang lainnya seperti Malaysia, Juzurul Qomar, Ghana, Afrika, dan lainnya yang berjumlah 10 orang.
Diawal perjumpaan kali ini, Grand Syeikh membuka dengan pembahasan inti terkait keamanan para mahasiswa wafidin al-Azhar. Beliau ditemani oleh penasihat dan jendral-jendral yang mempunyai kuasa dalam menangani kasus-kasus terkait wafidin dan kriminal yang ada di Mesir.
Para jendral dan pihak kepolisian menyampaikan bahwa akan memperbaiki sistemnya, terkhusus untuk patroli bagi daerah yang rawan, seperti Madinat Nasr, dari Bawwabat, Hay Asyir, Tabba, dan lainnya. “Permasalahan ini akan segera diselesaikan”, ujar Grand Syeikh.
Untuk mahasiswa yang tidak tinggal di Asrama (buuts), beliau berpesan untuk tinggal di Kawasan atau komplek tertentu yang mudah dijangkau, sehingga mudah dalam penjagaan. Lalu beliau juga menghimbau untuk tidak keluar setelah maghrib, kecuali ada keperluan yang sangat mendesak, dan jangan sampai berpergian dalam keadaan sendiri. Beliau akan secepatnya mengirimkan surat ke Mendagri Mesir dan instansi-instansi keamanan terkait soal kriminalitas yang terjadi kepada mahasiswa asing akhir-akhir ini. Ia juga meminta pada kepolisian untuk memberian pengamanan dan pengawalan terhadap mahasiswa azhar yang tinggal diluar.
Presiden PPMI, Ahmad Baihaqi, mengatakan bahwa Syeikh Ahmad Toyyib sangat prihatin dan terbuka untuk mendengarkan permasalahan yang dialami oleh para mahasiswa yang sedang belajar di Azhar, dan terkait kebutuhan yang diperlukan dalam hal menunjang pembelajaran di Azhar.
Laporan tersebut dapat disampaikan melalui ittihad al-Tullab, yang akan disampaikan ke parlemen wafidin untuk diteruskan ke maktab beliau. Grand Syeikh juga meminta pada parlemen wafidin yang akan diteruskan pada roisah ittihadaat, untuk membuat khoritoh sakanu tullab, peta tempat tinggal para mahasiswa, setelah itu akan dikabarkan ke pihak kepolisian akan sistem patroli dan lain sebagainya.
Disamping semua itu semua, kepeludian dan keprihatinan beliau dan para penasihatnya terhadap keamanan wafidin adalah hal yang luar biasa dan hal yang harus diapresiasikan. Ditengah kesibukannya yang ada, beliau dapat mencerahkan keresahannya terhadap kita semua terkait masalah kemanan para mahasiswa. Grand Syeikh tidak membedakan mana mahasiswa indonesia dan mana yang malaysia, semua dianggap sama olehnya, yaitu sebagai penuntut ilmu di Negeri ini./ Bana Fatahillah