Dr. H. Zainul Majdi, Gubernur Nusa Tenggara Barat, resmi terpilih menjadi ketua IAAI (Ikatan Alumni al-Azhar Internasional) Indonesia dalam ”Multaqa Nasional IV Alumni Al-Azhar Mesir pada Rabu (18/10).
Ketua IAAI Indonesia sebelumnya, Prof. Quraish Shihab, menunjuk langsung dan meminta kesedian dari Dr. Zainul Majdi yang juga merupakan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Sudah tujuh tahun (saya memimpin IAAI-red), sudah lebih dari rukun iman dan islam. Jadi tujuh itu sudah sempurna. Saya berkata ingin memberi kesempatan, tapi saya kalau tetap dipaksa saya akan nunjuk,” ujar penulis Tafsir al-Misbah ini yang disambut dengan tepuk tangan oleh peserta multaqa (kongres-red).
Prof. Quraish melanjutkan, “Maka saya akan menunjuk orang yang lebih baik dari saya, setuju gak? Dan saya menunjuk saudara,” ungkap Prof. Quraish sambil memegang tangan TGB Zainul Majdi
Menanggapi hal itu, TGB Zainul Majdi mengelak dan mengatakan, “Kalau yang beliau sampaikan sebagai guru, tentang 7 tahun, kan itu bisa dari 7 ke 9 tahun, bisa dilengkapkan,”
TGB Zainul Majdi menguatkan penolakannya atas penunjukkan dirinya dengan mengatakan, “Di sini ada sebuah masalah, tadi syeikh kita mengatakan bahwa ia ingin memberikan kepada yang lebih baik dari dirinya, dan saya tidak lebih baik dari dirinya, maka bukan saya. Dan organisasi kita ini diberi perhatian dan dihormati dalam tanda kutip seakan-akan diistemewakan oleh Syeikh al-Azhar dikarenakan olehnya yaitu , Prof. Dr. H. Quraish Shihab, tentunya dari Allah Swt. Adapun sebab zahir karena Syeikh azhar hormat kepada beliau,”
Prof. Dr. Huzaemah, salah satu alumnus al-Azhar yang hadir menganalogikan jabatan ketua IAAI sama dengan jabatan Syeikh al-Azhar. Maka tidak diambil kecuali telah wafat. Akhirnya setelah lobi yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab dan juga dukungan dari para peserta muktamar, Bapak ikhwan, seorang wartawan senior Republika yang juga alumni al-azhar mengusulkan untuk mengambil jalan tengah, yaitu Prof. Quraish Shihab ditinggikan posisinya sebagai dewan penasehat dan TGB Zainul Majdi dijadikan ketua umum.
Dengan demikian maka posisi Prof. Quraish Sihab tetap berada di dalam organisasi dan menjadi simbol bagi organisasi. Lalu Prof. Quraish menyatakan. “Saya setuju dengan syarat dia. Zainul Majdi juga setuju,”
Hadirin bertepuk tangan lalu ditimpali dengan kalimat dari TGB Zainul Majdi, “Tayyib ana muwafiq (baiklah, saya setuju-red), karena Pak Quraish sudah menunjukkan ekspresi kalau jawaban saya ‘tidak setuju’ maka sudah bahaya,”
Dengan demikian multaqa ini sepakat untuk menunjuk Dr. H. Zainul Majdi, Gubernur NTB, sebagai ketua Umum IAAI Indonesia yang kini telah berganti nama menjadi OAAI Indonesia.
Sekilas tentang Dr. Zainul Majdi. Beliau adalah pria kelahiran 1972. Berangkat ke Kairo guna melanjutkan pendidikan di Universitas al-Azhar pada tahun 1992 dan mengambil jurusan tafsir dan lulus pada 1996, kemudian menyelesaikan Master of Art lima tahun kemudian dengan predikat jayyid jiddan. Menyelesaikan S3 di jurusan yang sama di Universitas Al-Azhar dengan disertasi berjudul Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya Dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat dan meraih gelar doktoral dengan predikat Martabah El-Syaraf El Ula Ma’a Haqqutthiba’ah atau Summa Cumlaude. Saat ini menjabat sebagai gubernur NTB.