Ppmimesir.or.id, Kairo—Beredarnya kabar bahwa buku diktat tidak dicetak kembali, Dr. Husam Syakir sebagai penanggung jawab media dan informasi Universitas al-Azhar membenarkan hal tersebut dan menyatakan perihal buku diktat akan berbasis media online, ketika dikunjungi oleh PPMI Mesir yang diwakili oleh Kevin Damara, Lc., Budi Afriyandi, dan Ahmad Nabil Nashiri pada Kamis (14/10/2021) di Markaz I’lami Universitas al-Azhar.
Audiensi tersebut bertujuan untuk mempermudah PPMI Mesir dalam memvalidasi info-info yang akurat dari Universitas al-Azhar. Doktor yang diamanahkan mengelola informasi Universitas al-Azhar itu juga menjelaskan cara yang akan digunakan untuk mendapatkan buku diktat, yaitu dengan mengakses lewat aplikasi yang dapat diunduh, persyaratan masuk ke dalam aplikasi tersebut membutuhkan kode masuk (login), untuk mendapatkan kode tersebut dengan pembayaran rusum melalui Fawry bukan Syuun. “Insyaallah di dalamnya terdapat berkas file buku diktat untuk keperluan kuliah,” ujar Dr. Husam.
Akan tetapi, ia menyatakan bahwa peraturan tersebut diutamakan untuk mahasiswa yang berada di Kairo. Berbeda dengan mahasiswa (Mesir) yang di luar Kairo. “Mahasiswa pribumi (Mesir) yang tinggal di luar Kairo, mungkin akan diberi file dalam bentuk CD. Program yang dicanangkan ini masih dalam tahap proses,” Dr. Husam mengecualikannya.
Selain sebagai pusat informasi Universitas al-Azhar, beliau juga banyak mempelajari dan mengetahui tentang sejarah, budaya dan beberapa istilah Indonesia. Menurutnya terkait hubungan baik al-Azhar dengan Indonesia perlu disampaikan dan diketahui bersama. Oleh karenanya beliau berinisiatif untuk menuliskan tentang hubungan tersebut, sehingga dapat diterjemahkan ke bahasa Indonesia agar mudah tersebar dan dibaca oleh mahasiswa baru.
Beliau juga menyatakan bahwa sosok yang menginspirasi al-Azhar untuk membuka Kulliyatul Banat adalah perempuan Indonesia, yakni Syekhah Rahmah el-Yunusiyah. “Syekhah Rahmah el-Yunisiyah merupakan pendiri Diniyah Puteri, Padang Panjang sekaligus perempuan Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir, pada tahun 1957,” pungkasnya.
Untuk menindaklanjuti silaturahmi ini, PPMI Mesir berinisiatif ingin mengundang Dr. Husam Syakir untuk berbicara dalam Podcast PPMI Mesir, akan tetapi dengan kesibukan beliau, akhirnya beliau masih perlu mengecek jadwal terlebih dahulu. Selain itu PPMI Mesir juga berharap bisa mengadakan program bedah buku salah satu karangan beliau.
Reporter: Wijaya