Ppmimesir.or.id, Kairo—Mahasiswa Indonesia di Mesir kedatangan angkatan tahun 2020-2021 (el-Varouqi) mengadakan Olimpiade Pendidikan dan Sastra Islami (OPSI) 2021. Ia bekerja sama dengan PPMI Mesir dan Santri Mendunia dalam menyelenggarakan Webinar Pendidikan dengan tema “Rekontruksi Idealisme Pelajar dalam Menghadapi Perkembangan Revolusi Industri” yang merupakan rangkaian acara perlombaan OPSI. Jum’at (17/09/2021) melalui Zoom.
Kegiatan ini bertujuan agar memberikan gambaran umum dan pengarahan atas perkembangan zaman yang implikatif ke berbagai aspek kehidupan. Selain itu acara ini diadakan juga sebagai wadah untuk menambah wawasan pelajar terhadap dinamisme perkembangan dunia serta meningkatkan kesadaran atas pentingnya literasi dan pendidikan.Acara yang diselenggarakan oleh OPSI ini terbagi menjadi dua sesi: Sesi Webinar dan Sesi Sharing Session.
Panitia OPSI dalam Sesi Webinar menghadirkan pemateri yang memiliki latar belakang sebagai seorang akademisi yang berhasil mengimplementasikan keilmuannya di berbagai bidang, seperti organisasi, dakwah, literasi, dan politisi. Prof. K.H. Muhammad Chalil Nafis, Lc., M.A., Ph.D, sebagai Ketua Dakwah MUI pusat, sebagai pemateri yang mempresentasikan sub tema “Reaktualisasi Langkah Preventif dalam Menebarkan Ajaran Islam yang Dinamis” dan Dr. H. Tubagus Ace Hasan Syadzily, M.Si., Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sebagai pemateri, dalam menyampaikan sub tema “Efektivitas Intelektualitas dalam Menghadapi Dinamisme Perkembangan Masa”.
Presiden PPMI Mesir, Ahsan Ulil Albab, Lc. menyatakan dalam sambutannya bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang fundamental dalam kemajuan sebuah negara. “Memajukan pendidikan kita sebagai dasar bernegara itu sangat penting,” ucap Ahsan.
Dr. H. Tubagus Ace mengingatkan juga bahwa kemajuan pendidikan di Indonesia tergantung dengan pendidikan yang sedang kalian tempuh. “Kemajuan pendidikan Indonesia nanti, tergantung pada proses pendidikan adek-adek saat ini sebagai mahasiswa yang akan mengisi ruang publik negara kelak,” ujarnya.
Prof. K.H. Muhammad Chalil Nafis, Lc., menyatakan bahwa tidak diperlukan mengambil langkah preventif untuk menebarkan Islam secara dinamis akan tetapi beliau menyatakan bahwa, “Yang terpenting dalam menyebarkan Islam yang dinamis adalah prinsip tentang karakter dan independen kita sendiri,” ujarnya. Beliau juga menyarankan agar jangan pernah batasi bacaan kalian selama menjadi mahasiswa akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana memiliki cara berpikir dan prinsip yang bagus agar tidak tersesat dalam membentuk pola pikir.
Dr. H. Tubagus Ace menanggapi persoalan membentuk pola pikir yang bagus dengan cara membiasakan berdialog dan diskusi ilmiah dalam proses belajar, “Dialog dan diskusi ilmiah akan membentuk pola pikir yang bagus dan mengasah nalar kritis kita,” ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
Reporter: Wijaya Kusuma
Editor: Zumratus Sa’adah Julia